Kebijakan kontroversial ini digagas Dr James ketika melakukan kunjungan ke daerah perbatasan negara di wilayah Sarawak yang berbatasan langsung dengan Kalimantan (Indonesia).
Di ujung selatan Sarawak, Dr James bisa melihat sebuah desa dengan jalan yang dibangun oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Baca Juga: Militer India dan China Kembali Bentrok di Perbatasan Sikkim
Tetapi ia juga melihat ada banyak 'jalan tikus' yang digunakan para imigran gelap untuk bisa menyeberang ke Malaysia.
“Tidak kurang dari 70 jalan setapak dari Telok Melano hingga Lawas. Dan ini tantangan nyata bagi kita untuk menutup perbatasan dengan Kalimantan (di Indonesia),” tegasnya.
Kebijakan dari Dr James tersebut ternyata malah mendapat kecaman dari negaranya sendiri.
Baca Juga: Hilang di Hutan Perbatasan Negara Sejak Sepekan, Akhirnya Empati Ditemukan Dalam Kondisi Sehat
Dalam satu kesempatan yang sama, Anggota Parlemen Bandar Kuching yang juga oposisi Sarawak, Dr Kelvin Yii Lee Wuen menyatakan bahwa rencana dari Dr James tersebut keterlaluan.
Hal tersebut karena miliaran dana publik akan dihabiskan untuk rencana yang belum terbukti.
“Sebelum Dr James membuat saran yang “keterlaluan” dan akan menghabiskan miliaran dana publik, mungkin dia harus lebih memahami situasi nyata di lapangan,” ujar Dr Kelvin.