Terpapar Radikalisme, BNPT Catat Sebanyak 1.250 WNI Bertolak ke Irak dan Suriah

- 6 Februari 2021, 16:45 WIB
Ilustrasi Paham radikalisme yangharus diwaspadai.
Ilustrasi Paham radikalisme yangharus diwaspadai. /PMJ News/

WARTA PONTIANAK - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat sebanyak 1.250 Warga Negara Indonesia (WNI) terpapar radikalisme dan berangkat ke Irak dan Suriah hingga 2021.

"Jadi tercatat dalam data keberangkatan itu ada 1.250-an orang," ujar Kepala BNPT, Boy Rafli dalam diskusi yang digelar BNPT secara daring, Jumat (5/2/2021).

Baca Juga: Terduga Teroris Akui Munarman Hadiri Acara Baiat di Makasar, Ini Respon Polri

WNI yang bertolak ke Irak dan Suriah ini, kata Rafly terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan dewasa, remaja hingga anak-anak. Ada yang masih tinggal di pengungsian, namun tidak sedikit juga yang meninggal dunia saat ikut berperang.

Baca Juga: WN Inggris Terduga Teroris akan Dideportasi Kemenkumham

"Sebagian mereka sudah meninggal, sebagian mereka ditahan. Ada wanita di dalam camp pengungsian. Anak-anak juga demikian," tuturnya.

BNPT menilai kondisi ini menjadi pekerjaan rumah yang mesti segera dituntaskan. Radikalisme kata Boy, menjadi paham atau ajaran yang bisa masuk melalui penetrasi ajaran agama yang keliru, bahkan tak sedikit melalui propaganda media sosial.

Baca Juga: Hari Ini, 19 Terduga Teroris yang Tertangkap di Makasar Dibawa ke Jakarta

"Ini adalah proses radikalisasi masif yang terjadi baik face to face dan juga melalui media sosial dan mempengaruhi cara berpikir, serta mulai bersikap ekstrem, dalam artian di sini setuju terhadap tawaran-tawaran itu," tukasnya.***

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah