Komisi III DPR RI Minta Kapolri Berantas Mafia Obat Covid-19 yang Kian Marak

- 5 Juli 2021, 14:16 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 /HakanGerman/Pixabay

WARTA PONTIANAK - Komisi III DPR RI meminta agar Polri segera memberantas mafia obatCovid-19 yang kini kian marak dan tambah merajalela. 

"Saya minta, Kapolri segera menyikat keberadaan mafia obat Covid-19 ini," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni seperti dikutip dari Antara pada Senin 5 Juli 2021.

Untuk itu, Ahmad Sahroni meminta Polri untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait demi menertibkan para penimbun dan mafia obat Covid-19 yang membuat harga barang menjadi tidak terkendali. Hal itu juga meliputi koordinasi dengan jasa-jasa e-commerce yang ada.

Baca Juga: 47 Orang Tewas saat Pesawat Angkatan Laut Terjatuh di Filipina

"Kepolisian wajib berkoordinasi dengan e-commerce juga, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, dan lainnya agar mereka bertanggungjawab menjaga harga. Harus ada unit khusus di e-commerce yang mengawasi seller-seller nakal ini. Kalau sudah pasang harga tak wajar, tutup saja toko-nya," ujarnya. 

Menurutnya, di saat pandemi Covid-19 kian mencekam, malahan masyarakat harus dihadapkan dengan naiknya harga alat-alat kesehatan, vitamin hingga oksigen. 

Kenaikan ini tidak hanya terjadi pada obat terkait penanganan COVID-19 seperti Ivermectin atau multivitamin, namun juga pada alat-alat seperti pengukur oksigen oxymeter hingga masker.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, MK Tunda Seluruh Agenda Sidang hingga 20 Juli 2021

Praktik kenakkan harga di saat pandemi Covid-19 ini, sama sekali tidak bisa dibenarkan dan tidak masuk akal.

"Ini sudah parah. Saya amati beberapa barang, misalnya, oxymeter, harganya biasa di bawah Rp100 ribu, kini jadi masuk ke Rp200 ribu, bahkan ke Rp300 ribu," ucapnya.

Lalu juga obat Ivermectin, yang biasanya Rp5.000 hingga 7.000 per tablet, kini harganya sampai hampir Rp200 ribu lebih per strip, bahkan harga susu steril pun ikut naik hingga semua harga jadi tidak masuk akal.

Baca Juga: Wakili Kalbar, Kapuas Hulu akan Kirim 2 Qori dan 3 Qoriah Ikuti STQ di Maluku Utara

Sahroni juga menyebutkan bahwa dalam kondisi prihatin seperti saat ini tidak seharusnya pihak-pihak tertentu mengambil keuntungan dengan melakukan penggelembungan harga.

"Masa warga sudah banyak yang darurat membutuhkan, tapi harganya malah dinaikkan, nurani kita di mana? Untuk para penjual, silakan ambil untung, tapi saat sekarang buka lah perasaan sedikit untuk membantu orang banyak pada masa pandemik ini,' ujarnya.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x