Tanggapi Isu Manuver Politik untuk Ambil Alih Kekuasaan Partai Demokrat, Moeldoko : Jangan dikit-dikit Istana

- 2 Februari 2021, 21:42 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi isu tentang persoalan manuver politik ambil alih kekuasaan Partai Demokrat yang dihembuskan AHY
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi isu tentang persoalan manuver politik ambil alih kekuasaan Partai Demokrat yang dihembuskan AHY /Tangkapan layar Instagram Moeldoko/@dr_moeldoko

"Sebenarnya saya masih diam-diam aja sih, karena saya tidak perlu reaktif dalam hal ini. Namun, karena cukup banyak pertanyaan dari media massa, sehingga saya memutuskan untuk menanggapi isu ini, jadi jangan dikit-dikit Istana," ujarnya. 

Moeldoko menyebut, sebagai mantan Panglima TNI dirinya terbuka kepada siapa pun yang ingin bertemu dan tanpa memberikan batas. Sehingga wajar, beberapakali banyak tamu yang datang di kediamannya.

"Di rumah saya ini. Terbuka 24 jam dengan siapa pun. Kadang-kadang tamu datang berbondong-bondong, ya kita terima," tegasnya.

Namun, Moeldoko tidak menyebutkan siapa saja tamu yang datang di kediamannya. Diduga, tudingan itu muncul dikarenakan pihak yang sempat datang menemuinya merupakan orang-orang yang disebut AHY sebagai pelaku gerakan pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat.

Baca Juga: Ini Alasan KPK Lakukan Rekonstruksi Korupsi Bansos

"Dengan tamu yang datang, saya selalu membahas tentang persoalan pertanian, karena saya memang senang pertanian. Terkadang mereka curhat, ya saya dengarin aja. Berikutnya, saya merasa prihatin dengan situasi itu, karena saya adalah bagian orang yang juga mencintai Demokrat," ujarnya.

Kemudian, lanjut Moeldoko muncul isu akan ada manuver politik yang bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan di Partai Demokrat, dan salah satunya melibatkan pejabat tinggi negara.

"Mungkin isu itu muncul, karena didasari dengan beredarnya foto-foto orang dari Indonesia timur. Padahal, orang dari mana-mana datang ke sini, dan kepingin foto sama Saya. Sama saya. Ya saya terima aja apa susahnya. Itulah menunjukkan sosok seorang Jenderal yang tidak punya batas dengan siapa pun. Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan saja. Saya tidak keberatan," ujarnya.

Baca Juga: Bisa Rusak Kualitas Hidup, BNN: Jauhi Narkoba!

Dalam hal ini, Moeldoko pun memberikan sebuah saran kepada AHY, agar menjadi pemimpin yang kuat dan tidak mudah terombang-ambing.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah