AHY Surati Jokowi Atas Isu Kudeta di Demokrat, Pratikno: Itu Internal Partai, Suratnya Tak Perlu Dijawab

- 4 Februari 2021, 16:55 WIB
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menyampaikan tentang surat AHY kepada Presiden Jokowi mengenai isu kudeta di tubuh partainya.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menyampaikan tentang surat AHY kepada Presiden Jokowi mengenai isu kudeta di tubuh partainya. /Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

WARTA PONTIANAK – Kisruh isu kudeta di tubuh Partai Demokrat yang menyeret beberapa nama di lingkaran Istana ditanggapi santai oleh Presiden Joko Widodo. Mewakili Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan membalas surat yang dilayangkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Jadi kami sudah menerima surat itu. Kami rasa tidak perlu menjawab surat tersebut," kata Pratikno di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021, dilansir dari Antara.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat AHY mengatakan ada upaya dari sejumlah pihak yang ingin menggulingkan (kudeta) posisinya dari ketum partai.

Baca Juga: Moeldoko Mengakui Cinta Partai Demokrat, Christ Wamea: Habis Maling Bansos, Mau Maling Partai

AHY menyebut gerakan politik itu disebut mendapat dukungan pejabat pemerintahan Presiden Jokowi. Belakangan sejumlah kader Demokrat menyebut sosok tersebut adalah Moeldoko.

AHY pun melayangkan surat ke Presiden Jokowi atas dugaan kudeta tersebut.

"Kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada Bapak Presiden diantar langsung Pak Sekjen Partai Demokrat," tambah Pratikno.

Baca Juga: Pimpinan Demokrat di Daerah Dijanjikan Rp100 Juta Jika Moeldoko Jadi Ketum, Arief Munandar Berkomentar Ini?

Namun Pratikno menilai bahwa apa yang terjadi di Partai Demokrat sudah diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai sehingga Presiden Jokowi tidak perlu membalas surat itu.

"Karena itu adalah perihal dinamika internal partai, itu perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semua sudah diatur di AD/ART Partai Demokrat, itu saja," ungkap Pratikno.

Sementara, Senin 3 Februari 2021, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sudah menyatakan bahwa meski ia memang pernah bertemu dengan sejumlah kader dan bekas petinggi Demokrat namun ia tidak pernah berniat untuk melakukan kudeta di tubuh partai Demokrat.

Baca Juga: Tanggapi Isu Manuver Politik untuk Ambil Alih Kekuasaan Partai Demokrat, Moeldoko : Jangan dikit-dikit Istana

"Saya ini orang luar, tidak punya hak apa-apa gitu loh, yang punya hak kan mereka di dalam. Apa urusannya? Tidak ada urusannya, 'wong' saya orang luar," kata Moeldoko.

Moeldoko mengaku juga menghormati pendiri partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono.

Baca Juga: AHY Sebut Ada Manuver Politik ingin Ambil Alih Partai Demokrat untuk Kepentingan Pilpres 2024

"Saya ini siapa sih? Saya ini apa? Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada pak SBY, ada putranya mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya? Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Biasa-biasa saja begitu. Jadi dinamika dalam sebuah apa partai politik itu biasa," ungkap Moeldoko.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x