WARTA PONTIANAK - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding ada sebuah gerakan politik yang ingin menggulingkan dirinya sebagai Ketum partai berlambang mercy tersebut.
Berdasarkan laporan dari pimpinan dan kader partai Demokrat di seluruh Indonesia, AHY menyebut, manuver politik tersebut berencana untuk mengambil alih kekuasaan pimpinan partai Demokrat secara inkonstitusional.
"Kami melihat adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya paksa pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional, yang tentunya akan mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY di Jakarta.
Baca Juga: Ini Alasan KPK Lakukan Rekonstruksi Korupsi Bansos
AHY menyebut, beberapa hari yang lalu, pihaknya menerima laporan dari pimpinan maupun kader partai Demokrat baik di pusat, daerah maupun cabang, tentang adanya manuver politik yang dilakukan secara sistematis oleh pihak luar dan internal partai.
"Pelaku gerakan atau manuver politik inkontitusional terdiri dari 5 orang, 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat kasus korupsi," ujarnya.
Satu mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu, lanjut AHY, sedangkan yang non kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan.
"Kami pun sudah mengkonfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo terkait dengan pelaku manuver politik yang diduga merupakan pejabat tinggi di pemerintahan tersebut," ujar AHY.