Partai Demokrat Terbelah Dua, Darmizal dan Hinca Pandjaitan Adu Argumen

- 12 Maret 2021, 20:40 WIB
Debat panas dua kubu Partai Demokrat
Debat panas dua kubu Partai Demokrat /Youtube Najwa Shihab/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Ribut-ribut dari tubuh Partai Demokrat kian menghebat, apalagi eskalasi perebutan klaim semakin meningkat. Kelompok baru sudah menggelar kongresnya sendiri dan Moeldoko terpilih menjadi ketua Demokrat secara aklamasi.

Siapa sebenarnya aktor utama terbelahnya Demokrat dan kearah manakah sikap pemerintah? Ini akan ditunggu banyak masyarakat.

Kisruh Demokrat memulai babak baru setelah Moeldoko dipilih menjadi ketua versi KLB. Kini kedua kubu saling klaim legalitas kepengurusan, bagaimana ujung dari perebutan kursi demokrat?

Baca Juga: DPD Partai Demokrat Kalbar Akan Tindak Tegas Kadernya yang Ikuti KLB Versi Moeldoko

Menurut Muhammad Darmizal yang merupakan mantan kader Partai Demokrat yang kini sebagai penggagas KLB partai Demokrat.

"Target dari KLB adalah untuk kembali membesarkan partai demokrat yang pasca 2009 trendnya terus menurun," ungkapnya, dikutip dari Youtube Najwa Shihab, Jumat 12 Maret 2021.

Dan ini harus diselamatkan, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan partai Demokrat yang kami lihat adalah KLB.

Baca Juga: Dualisme Partai Demokrat, DPD Kalbar Versi AHY Sambangi Kanwil Kemenkumham

“Kenapa KLB, karena KLB adalah cara untuk kader-kader di daerah bangkit dari keterzoliman mereka,” ungkap Darmizal pada acara Mata Najwa.

Di mana letak kezolimannya, "Hinca dan SBY menandatangani PO yang mewajibkan semua kader anggota DPRD tingkat 1 dan tingkat 2 Kabupaten dan Kota untuk memberikan setoran langsunng ke bendahara umum DPP partai Demokrat,” lanjutnya.

Menurut Darmizal, mereka telah menyatakan KLB itu sah dan mebawanya ke Kementrian Hukum dan HAM dan kini tinggal menunggu keputusan Kemenkuham.

Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Tetap Mengakui AHY adalah Kepengurusan Partai Demokrat yang Resmi

“Jika kelompok yang keberatan dengan keputusan kemnkuham nantinya silahkan digugat,” tambahnya.

Mendengarkan pernyataan dari Darmizal, Ketua Umum Dewan kemhormatan DPP Partai demokrat, Hinca Panjaitan tidak tinggal diam.

“Apa yang disampaikan bung Darmizal saya tolak semuanya, KLB ini meskipun sudah selesai tetapi tidak memenuhi 2 syarat sekaligus, pertama sayat formal dan kedua syarat material,” ungkapnya.

Baca Juga: AHY: Partai Demokrat Cinta Damai, Tapi Lebih Cinta Keadilan

Peserta Kongres Luar Biasa (KLB) itu adalah pemegang hak suara, berarti ketua DPD dan ketua DPC.

“Kemarin yang hadir ada ketua DPD satu orang itu juga sudah diberhentikan dan ada DPC cuma 20 padahal syaratnya 2/3 dari DPD dan 1/2 dari DPC,” tutur Hinca.

Damrizal pun membalas pernyataan dari Hinca dan perdebatan kian memanas.

Baca Juga: Penetapan Moeldoko, DPD Partai Demokrat Kalbar Komitmen Setia dengan Kepemimpinan AHY

“Jadi kongres ini hal yang menakutkan, kami takut partai ini hancur tapi bagi kelompok yang kalah yang sudah di demisionerkan oleh kongres, kemapanan dan kenikmatan hidupnya sebagai pengelola partai hilang, itu dibuktikan oleh pengadilan,” ungkapnya.

“Dari awal kami bilang, Demokrat not for sale, jangan kau perjual belikan dengan orang luar dari partai ini, kalau ada yang kurang baik di dalam rumah, kita bicara baik-baik,” tutur Hinca.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x