Kisah Hidup Karl Marx, Filsuf Paling Berpengaruh di Dunia

21 Februari 2024, 22:00 WIB
Karl Marx, filsuf asal Jerman. /Wikimedia Commons/

WARTA PONTIANAK – Karl Marx lahir di Trier, Jerman pada tanggal 5 Mei 1818. Ia dibesarkan dalam keluarga kelas menengah atas yang beragama Yahudi.

Ayahnya, Heinrich Marx, adalah seorang pengacara yang sukses dan pernah menjadi anggota dewan kota Trier. Ibunya, Henrietta Pressburg, berasal dari keluarga pengusaha kaya dan terdidik.

Marx memiliki delapan saudara kandung, di mana ia adalah anak ketiga. Kakaknya, Moritz, meninggal saat Marx masih kecil.

Saudara-saudaranya yang lain, Sophie, Hermann, Henriette, Louise, Emilie, dan Caroline, semuanya hidup hingga dewasa.

Keluarga Marx adalah keluarga yang terpelajar dan terbuka terhadap ide-ide baru. Ayah Marx mendorongnya untuk belajar dan mengejar pendidikan tinggi.

Marx dididik di sekolah-sekolah terbaik di Trier dan kemudian melanjutkan studinya di Universitas Bonn dan Universitas Berlin.

Pengaruh dan Pemikiran

Marx dipengaruhi oleh berbagai pemikiran selama hidupnya, termasuk:

  • Filsafat Hegel

Marx mengkritik filsafat idealis Hegel, tetapi mengadopsi dialektika Hegelian sebagai metode analisis. Dia berargumen bahwa sejarah tidak bergerak dalam garis lurus, tetapi melalui proses dialektis kontradiksi dan perubahan.

  • Kritik Feuerbach terhadap Agama

Baca Juga: Alexander Graham Bell: Penemu Telepon dan Pelopor Teknologi Komunikasi

Marx terinspirasi oleh kritik Feuerbach terhadap agama dan fokusnya pada materialisme. Feuerbach berargumen bahwa manusia menciptakan Tuhan sebagai proyeksi dari diri mereka sendiri, dan bahwa agama adalah bentuk alienasi.

  • Ekonomi Klasik

Marx mempelajari karya para ekonom klasik seperti Adam Smith dan David Ricardo, dan mengembangkan teorinya sendiri tentang kapitalisme. Dia mengkritik cara kapitalisme mengeksploitasi buruh dan menciptakan ketidaksetaraan sosial.

Marx terkenal dengan beberapa karyanya yang monumental, di antaranya:

  • Manifesto Komunis (1848)

Ditulis bersama Friedrich Engels, manifesto ini berisi kritik terhadap kapitalisme dan visi tentang masyarakat komunis. Manifesto ini telah diterjemahkan ke lebih dari 100 bahasa dan telah menjadi salah satu teks politik paling berpengaruh dalam sejarah.

Baca Juga: Kisah Hidup Pangeran Diponegoro, Inisiator Perlawanan Indonesia Terhadap Belanda

  • Das Kapital (1867-1894)

Karya magnum opus Marx ini menganalisis sejarah dan kontradiksi kapitalisme, dan memprediksi kejatuhannya. Das Kapital adalah karya yang kompleks dan teoretis, tetapi telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak gerakan revolusioner.

Marx menulis banyak artikel, pamflet, dan buku lain tentang berbagai topik, termasuk sejarah, filsafat, politik, dan ekonomi. Tulisan-tulisannya telah dikumpulkan dalam puluhan volume dan terus dipelajari dan dikaji oleh para akademisi dan aktivis di seluruh dunia. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon

Tags

Terkini

Terpopuler