WARTA PONTIANAK – Hirohito lahir pada tanggal 29 April 1901, putra mahkota dari Kaisar Meiji dan Putri Shoken.
Sejak kecil, Hirohito dididik dengan disiplin dan dilatih untuk menjadi pemimpin yang tangguh. Pada tahun 1921, dia naik tahta sebagai kaisar ke-124 Jepang setelah kematian ayahnya.
Kebangkitan Militerisme dan Perang Dunia II
Di bawah kepemimpinan Hirohito, Jepang mengalami periode modernisasi dan industrialisasi yang pesat.
Namun, negara ini juga dilanda nasionalisme dan militerisme yang ekstrem. Hirohito, sebagai simbol persatuan nasional, dimanfaatkan oleh para jenderal militer untuk melancarkan agresi dan ekspansi wilayah.
Pada tahun 1931, Jepang melancarkan invasi ke Manchuria dan mendirikan negara boneka Manchukuo.
Kekejaman tentara Jepang dalam Perang Dunia II, termasuk Pembantaian Nanjing, telah meninggalkan luka mendalam bagi rakyat Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya.
Kekalahan Jepang dan Pasca Perang
Pada tahun 1945, setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang menyerah kepada Sekutu. Hirohito dipaksa untuk mendeklarasikan kemanusiaannya dan menyatakan bahwa dia bukan dewa.