WARTA PONTIANAK – Buku Merdeka Sejak Hati, karya Ahmad Fuadi menceritakan kisah hidup Lafran Pane, pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Buku ini ditulis dalam bentuk novel, sehingga lebih menarik dan mudah dipahami oleh pembaca.
Lafran Pane lahir di Padang Sidempuan, Sumatera Utara, pada tanggal 5 Februari 1913. Ia berasal dari keluarga terpandang dan berpendidikan. Ayahnya, Sutan Pangarubaan Pane, adalah seorang guru dan sastrawan, sedangkan ibunya, Gonto Siregar, adalah seorang guru dan aktivis sosial.
Lafran Pane tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berprestasi. Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya di sekolah Belanda, HBS (Hoogere Burgerschool), dengan nilai yang sangat memuaskan. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Di UII, Lafran Pane aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa. Ia bersama dengan beberapa mahasiswa lainnya, termasuk Soekiman Wirjosandjojo, Kartosoewirjo, dan Dahlan Iskan, mendirikan HMI pada tanggal 5 Februari 1947.
HMI merupakan organisasi mahasiswa Islam pertama di Indonesia. Organisasi ini bertujuan untuk membina dan mengembangkan potensi intelektual, moral, dan spiritual mahasiswa Islam agar menjadi kader-kader bangsa yang cerdas dan bermoral.
Lafran Pane menjadi Ketua Umum HMI pertama. Ia memimpin HMI selama dua periode, yaitu periode 1947-1949 dan periode 1949-1951. Selama kepemimpinannya, HMI berkembang pesat dan menjadi salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia.
Lafran Pane juga aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia menjadi anggota Barisan Pemuda Indonesia (BIP) dan ikut berjuang dalam pertempuran di Yogyakarta.
Baca Juga: Brisik Puan HMI Febi Syariah Bersama Saka, Menyoal Isu Keperempuanan