Muhammad Al Fatih: Sang Penakluk Konstantinopel

- 17 Februari 2024, 22:00 WIB
Muhammad Al-Fatih resmi dinobatkan sebagai Sultan pada 3 Februari
Muhammad Al-Fatih resmi dinobatkan sebagai Sultan pada 3 Februari /Pinterest.com/ Ahmed Agachan/

WARTA PONTIANAK – Muhammad Al Fatih, yang bernama asli Mehmed II, lahir di Edirne, Ottoman, pada 30 Maret 1432. Ia adalah putra Sultan Murad II dan Huma Hatun.

Sejak kecil, Muhammad Al Fatih menunjukkan kecerdasan dan bakat kepemimpinan yang luar biasa. Ia dididik oleh para guru terbaik dalam berbagai bidang, termasuk ilmu agama, sains, bahasa, dan seni perang.

Penaklukan Konstantinopel

Pada usia 21 tahun, Muhammad Al Fatih memimpin pasukan Ottoman untuk menaklukkan Konstantinopel, ibukota Kekaisaran Romawi Timur. Konstantinopel merupakan kota yang sangat kuat dan strategis, dan telah menjadi pusat peradaban Kristen selama berabad-abad.

Muhammad Al Fatih menunjukkan strategi yang cerdik dan kegigihan yang luar biasa dalam menaklukkan Konstantinopel.

Ia menggunakan meriam besar untuk menembus tembok kota yang kokoh, dan ia juga membangun benteng di sekeliling kota untuk mencegah bantuan dari luar. Setelah pengepungan selama 53 hari, Konstantinopel akhirnya jatuh ke tangan Ottoman pada tanggal 29 Mei 1453.

Pencapaian Lainnya

Penaklukan Konstantinopel merupakan pencapaian terbesar Muhammad Al Fatih, tetapi ia juga mencapai banyak hal lain selama masa pemerintahannya.

Baca Juga: Kisah Hidup Utsman bin Affan: Sang Pemersatu Umat

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah