Berkontribusi Positif Bagi Masyarakat, Pertamina MOR VI Raih 6 Proper Hijau

16 Desember 2020, 11:44 WIB
Program unggulan dibidang pendidikan yaitu Taman EMAS (Edukasi Masyarakat) Pertamina/ Humas Pertamina MOR VI/Warta Pontianak /

WARTA PONTIANAK - Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan berhasil mendapatkan enam predikat hijau pada Program Penilaian Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pencapaian ini diumumkan secara daring oleh Menteri KLHK RI Siti Nurbaya Bakar dalam acara bertajuk Anugerah Proper 2020 pada Senin, 14 Desember 2020.

Predikat tersebut diraih oleh unit-unit operasi Pertamina MOR VI yang tersebar di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Ketiga wilayah operasi tersebut menyumbang masing-masing 2 Proper Hijau.

Di wilayah Kalimantan Barat unit operasi yang mendapatkan Proper Hijau yaitu Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Supadio dan Integrated Terminal (IT) Pontianak. Kemudian menyusul di Kalimantan Timur, unit operasi yang mendapatkan Proper Hijau yaitu DPPU Sepinggan dan IT Balikpapan. Dan di wilayah Kalimantan Selatan diraih oleh DPPU Syamsudin Noor dan IT Banjarmasin.

Baca Juga: Fokus Pemerataan Energi, Pertamina Dirikan 14 SPBU 3T di Kalimantan

Susanto August Satria, Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR VI mengungkapkan, kebahagiaan dan kebanggaan prestasi bagi kinerja Pertamina MOR VI bisa menerima penghargaan Proper yang bergengsi ini.

“Kami sebagai sebuah korporasi berusaha terus optimal untuk dapat memberikan pelayanan secara optimal dalam hal operasional industri hilir migas dengan tentunya juga memperhatikan kontribusi dari sisi aspek sosial, lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan menjalankan green business,” ungkap Satria, Rabu 16 Desember 2020.

Sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 127 Tahun 2002, Proper Hijau merupakan penghargaan atas usaha perusahaan mengelola lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan.

Lebih lanjut Satria menambahkan, bahwa dalam keenam unit operasi Pertamina tersebut melakukan pemberdayaan sekitar yang berkelanjutan dengan menyesuaikan permasalahan dan potensi tiap lokasi yang berada di wilayah sekitar operasi.

IT Pontianak juga memberikan pendampingan pemberdayaan terhadap masyarakat perajin kain songket di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara/Humas Pertamina MOR VI/Warta Pontianak

Di Kalimantan Barat, kata Satria, ada Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Supadio melaksanakan program-program pemberdayaan berupa Posyandu Integrasi Sehat Gembira (Ponsera).

“Ponsera merupakan salah satu pemberdayaan inovasi di bidang kesehatan yang bertujuan untuk menekan angka gizi di wilayah Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya melalui pemanfaatan potensi pertanian dan peternakan desa untuk dijadikan bahan baku Program Makanan Tambahan bagi balita gizi buruk,” jelas Satria.

Baca Juga: Terlibat Penanggulangan Covid-19, Pertamina Raih Iconomics CSR Award 2020

Selain itu, DPPU Supadio juga memiliki program unggulan dibidang pendidikan yaitu Taman EMAS (Edukasi Masyarakat) Pertamina. Dimana program ini mengembangkan wilayah Desa Limbung Kecamatan Sungai Raya untuk menjadi Kampung Inggris serta menciptakan masyarakat yang melek akan teknologi tanpa meninggalkan budaya setempat dengan cara mengadakan pelatihan seni budaya Kalimantan.

“Kegiatan yang dilaksanakan oleh IT Pontianak juga memberikan manfaat besar bagi lingkungan sekitar yaitu memberikan pendampingan pemberdayaan terhadap masyarakat di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara,” katanya.

Di mana titik pemberdayaan difokuskan pada pengrajin tenun di kampung tersebut yang akan dikembangkan menjadi salah satu kampung wisata budaya di Kota Pontianak.

IT Pontianak membantu pelaksanaan pelatihan pemanfaatan lidah buaya di Tanjung Hulu, Pontianak/Humas Pertamina MOR VI/WARTA PONTIANAK

Hal ini juga berguna untuk meningkatkan inovasi kerajinan turunan kain tenun/songket khas Provinsi Kalimantan Barat yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.

IT Pontianak juga ikut membantu pelaksanaan inovasi dalam hal pemanfaatan lidah buaya yang merupakan tanaman unggulan Kalimantan Barat menjadi minuman imuno stimulan melalui program Pertamina SEHATI.

“Inovasi ini sangat mendukung program pemerintah dalam hal penekanan tingkat penyebaran virus Covid-19 melalui cara meningkatkan imunitas tubuh,” terangnya.

Sementara pada bidang kesehatan di Kalimantan Timur, IT Balikpapan melaksanakan program Pertamina Sehati (Sehat Anak dan Ibu) yang mengembangkan kegiatan Keling (Klinik Keliling) yaitu sebuah pelayanan kesehatan door to door bagi masyarakat yang sulit mendapatkan akses kesehatan.

Baca Juga: Resmikan KLBC, Ini Harapan Dirut Pertamina

“Penerima manfaat program ini juga mengembangkan berbagai macam olahan makanan dan minuman sehat dan telah mendapatkan PIRT dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan,” jelas Satria.

Pada bidang ekonomi, IT Balikpapan melakukan pendampingan pemberdayaan masyarakat kepada kelompok nelayan yang ada di Desa Selok Useng Kelurahan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat, dikenal dengan kelompok Patra Bahari Mandiri yang telah sukses mengembangkan kawasan wisata tambak dan resto apung.

Pengembangan kawasan tersebut dikenal dengan "kampung nelayan berdasi" yang telah mampu merangkul dan meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat sekitar.

“Program ini juga mampu mengembangkan budidaya kepiting yang berbasis zero waste dengan memanfaatkan limbah cangkang kepiting untuk dijadikan perasa makanan dan pelet pakan ikan,” ujarnya.

Baca Juga: Dukung Pelestarian Satwa, Pertamina Cilacap Dirikan Penangkaran Rusa Timor

Program yang sangat inovatif lainnya adalah Program Pertamina BETTER (Balikpapan Energi Terbarukan) yang berfokus pada pengelolaan sampah menjadi energi. Yakni pengubahan sampah menjadi briket arang, pengubahan minyak jelantah menjadi Biodiesel dan juga sampah menjadi energi listrik.

“Hingga program Pertamina BETTER ini mampu untuk membantu Kota Balikpapan dalam mengurangi buangan sampah secara signifikan ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir di Manggar,” kata dia.

Untuk wilayah Kalimantan Selatan, IT Banjarmasin konsisten untuk melaksanakan Program Konservasi Bekantan dan Ekosistem Lahan Basah dalam melestarikan Bekantan (Nasalis larvatus) sebagai hewan terancam punah yang masuk daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) dan tergolong Apendix I oleh CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna dan Flora) dengan terus mengembangkan habitat dan pakan alaminya melalui restorasi mangrove rambai (sonneratia caseolaris) serta kerjasama lintas sektoral salah satunya bekerjasama dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia.

Baca Juga: Pertamina Dukung Riset Mikroalga Untuk Energi Terbarukan

Di wilayah operasi utama, IT Banjarmasin melakukan inovasi pelayanan kesehatan melalui Program Klinik Gizi SEHATI (Sehat Anak dan Ibu Tercinta).

“Program ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19 dan pemberdayaan kader Posyandu,” beber Satria.

Tidak hanya IT Banjarmasin, DPPU Syamsudin Noor membuktikan komitmennya terhadap pelaksanaan program CSR yaitu pemberdayaan masyarakat melalui budidaya jahe merah dan sayuran bernama Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejeki Kartini.

Saat ini, KWT Rejeki Kartini telah mampu memproduksi jamu jahe merah, permen pati jahe merah, dan peningkatan penjualan sayuran.

Program ini berorientasi pada perbaikan teknis pertanian (better farming), perbaikan usaha tani (better business) dan perbaikan kehidupan petani dan masyarakatnya (better living).

Baca Juga: Manjakan Fans KPop, Shopee Boyong Stray Kids dan GOT7 Tampil dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday

Selain pertanian, KWT Rejeki Kartini kini tengah merambah usaha di dunia perikanan dengan membudidayakan ikan lele dan ikan haruan khas Kalimantan Selatan.

Dengan pengalaman yang beragam dalam menjalankan program CSR, Pertamina MOR VI akan terus meningkatkan kinerjanya di bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan selain menjalankan tugas utamanya dalam menjaga suplai dan distribusi energi di wilayah Kalimantan.

"Kami akan terus melakukan inovasi-inovasi program yang kreatif dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar, predikat Proper Hijau merupakan bukti bahwa program Pertamina diakui memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," tutup Satria. ***

Editor: Ocsya Ade CP

Tags

Terkini

Terpopuler