BROL dan XL Bantu Nelayan Deteksi Lokasi Ikan Tuna Dengan Aplikasi Laut Nusantara

19 Juli 2021, 18:19 WIB
XL dan BROL tambah fitur Aplikasi Laut Nusantara untuk mendeteksi keberadaan ikan tuna /Humas XL/

WARTA PONTIANAK – Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Pusat Riset Kelautan, Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menambah fitur baru di dalam Aplikasi Laut Nusantara agar semakin canggih dalam mendeteksi keberadaan ikan-ikan yang bernilai ekonomis tinggi.

Fitur Pendeteksian tersebut untuk mengetahui keberadaan ikan Tuna Sirip Kuning, Tuna Sirip Biru, dan Albacore karena ketiga jenis ikan tersebut adalah ikan bernilai ekonomi tinggi dan menjadi primadona di pasar dunia.

Kepala Pusat Riset Kelautan, Dr I Nyoman Radiarta mengatakan, keberadaan fitur baru pendeteksi ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi merupakan terobosan dalam upaya meningkatkan pendapatan para nelayan dengan mengubah paradigma nelayan dari mencari ikan menjadi menangkap ikan sehingga dalam aplikasi ini, informasi ditampilkan secara sederhana untuk membantu nelayan sehingga kegiatan penangkapan ikan dapat dilakukan secara efektif, efisien dan aman.

Selain itu, Peneliti BROL, Eko Susilo menjelaskan, cara kerja fitur pendeteksi ikan-ikan tersebut adalah dengan mendeteksi lokasi daerah penangkapan ikan berdasarkan kesesuaian kondisi laut, yang menurut berbagai penelitian sebagai area tempat ikan berkumpul.

Baca Juga: Bareskrim Polri Bidik 3000 Aplikasi Pinjaman Online Ilegal yang Meresahkan Masyarakat

Kesesuaian tersebut didasarkan pada kriteria front suhu dan tingginya kesuburan perairan. Front suhu adalah daerah pertemuan antara massa air hangat dan dingin. Sedangkan kesuburan perairan yang tinggi berasosiasi dengan tersedia makanan ikan, berupa plankton, yang melimpah. Kedua kriteria tersebut dianalisis menggunakan data citra satelit

"Sedangkan untuk pelikan tuna dan cakalang, dihasilkan melalui pendekatan kesesuaian habitat ikan. Kriteria kesesuaian habitat ikan tersebut dianalisis menggunakan pemodelan numerik dan pendekatan statistik non-linear. Yang jelas, lokasi-lokasi keberadaan ikan Tuna Sirip Kuning, Tuna Sirip Biru, dan Albacore ditampilkan secara sederhana sehingga bisa dengan mudah digunakan oleh nelayan," ujarnya

Perlu diketahui, Ikan Tuna Sirip Kuning, Tuna Sirip Biru, dan Albacore tersebut memang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dari data Pusat Informasi Pelabuhan Kementerian Kelautan dan Perikanan, harga Tuna Sirip Kuning di kisaran Rp 50.000/kg, Tuna Sirip Biru sekitar Rp. 100.000/kg, dan Albacore sekitar Rp 50.000/kg. Sampai tingkat konsumen, harga jual bisa mencapai hingga 3 kali lipatnya.

Baca Juga: 2 WNA China Pengelola Aplikasi Pinjaman Online Diburu Polisi

Sementara itu di pasar internasional, seekor tuna Bluefin harganya pernah menembus rekor dunia dengan harga Rp 25 miliardengan bobot 276 kg.

Sejauh ini sudah ada 55 ribu pengguna aktif aplikasi Laut Nusantara. Mayoritas pengguna merupakan masyarakat nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia melalui sosialisasi yang diselenggarakan bersama Balai Riset dan Observasi Laut maupun instansi lainnya seperti BAKAMLA dan Pemerintah Daerah.

Hingga saat ini ada lebih dari 5.000 nelayan yang telah menerima sosialisasi langsung. Mereka kemudian menginformasikan penggunaan aplikasi ini kepada para sejawatnya. Hingga tahun 2020 lalu, XL dan BROL telah menjalin Kerjasama dengan sekitar 29 wilayah kabupaten/kota di berbagai provinsi untuk implementasi aplikasi Laut Nusantara.

Sementara Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata, Marwan O Baasir menambahkan, pihaknya memang terus berupaya meningkatkan fungsi dan manfaat dari aplikasi Laut Nusantara ini.

Baca Juga: Baru Kenal di Aplikasi Tantan, Pria Singkawang ini Salurkan Nafsu Bejatnya ke Gadis di Bawah Umur

“Visi kami jelas, yaitu membantu para nelayan Indonesia untuk mampu produktif dan aman dalam bekerja sehingga akan meningkatkan kualitas hidup mereka. Apalagi, teman-teman dari BROL memiliki semua kompetensi yang dibutuhkan untuk memperkaya manfaat aplikasi ini, dengan data-data hasil riset yang melimpah, dan bisa diimplementasikan menjadi sarana digital yang mendukung masyarakat nelayan kecil di seluruh Indonesia. Secara bertahap akan terus bertambah fitur-fitur baru yang bisa meningkatkan kemampuan aplikasi Laut Nusantara," ujar Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata, Marwan O Baasir. ***

 

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler