“Kami susah untuk menaikkan nilai harga produk kami, karena persaingan dagang yang membuat kami tidak bisa menaikkan harga semaunya. Apalagi sudah banyak makanan cemilan dari pabrik yang produksinya bisa banyak dan menutup biaya produksi, ini yang akan kami cari solusi,” tuturnya.
Baca Juga: UMKM Pontianak Sudah Tersebar di Berbagai Daerah
Kedepannya dengan kenaikan harga BBM sendiri, Irfan berniat untuk mengubah komposisi produk makanan cemilannya agar menutupi seluruh biaya produksi yang dikeluarkan.
“Mungkin nanti akan kami kurangi takaran untuk perbungkusnya. Namun, yang pasti kami tetap meminta pemerintah agar mengkaji kembali kebijakan tersebut agar para pelaku UMKM rumahan tidak guliung tikar,” tutupnya. ***