Menunda Punya Anak Malah Bikin Susah Hamil, Ini Penjelasan Dokter

6 Mei 2021, 09:30 WIB
ILUSTRASI HAMIL /PIXABAY / 3907349/

WARTA PONTIANAK - Tidak semua pasangan ingin langsung mendapatkan momongan setelah menikah. Beberapa pasangan ada yang ingin menunda punya anak karena alasan tertentu.

Namun, masalah menunda punya momongan ini sering diperdebatkan. Sebab katanya, menunda punya anak malah bikin susah hamil. Benarkah?

Jose F. Pliego, MD, dokter spesialis infertilitas dari Scott & White di Amerika Serikat mengatakan ada sekitar 20 persen wanita yang menunda punya anak hingga usia mereka di atas 35 tahun.

Baca Juga: Sering Pakai Pembalut, Benarkah Bikin Wanita Susah Hamil?

Dokter Pliego tidak keberatan dengan hal tersebut. Hanya saja, ia mengingatkan bahwa sulit bagi wanita untuk mengalami masa subur ketika usianya sudah lebih dari 35 tahun.

Menurutnya, seorang wanita yang berusia 40 tahun ke atas hanya memiliki peluang sebesar 3-5 persen untuk bisa hamil setiap bulannya. Lalu, wanita usia 30 tahun ke atas memiliki peluang sekitar 20 persen untuk hamil per bulan.

Alasannya, karena semakin bertambah usia, semakin sedikit jumlah sel telur wanita. Secara perlahan, proses penuaan akan menghilangkan sel telur di dalam rahim wanita.

Saat lahir, wanita memiliki sekitar dua hingga empat juta sel telur. Tetapi memasuki masa pubertas, hanya ada sekitar 400.000 sel telur.

Selama bertahun-tahun, wanita akan kehilangan sekitar 350 sel telur melalui ovulasi. Jadi, semakin tua usia pasien, semakin sulit terjadi ovulasi dan pembuahan.

Dilansir dari Klikdokter.com, Kamis 6 Mei 2021, menanggapi hal ini, dr. Astrid Wulan Kusumoatuti tidak sepenuhnya setuju. Menurutnya, menunda kehamilan membuat sulit punya anak tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah.

Dirinya mengatakan, “Menggunakan metode kontrasepsi hormonal misalnya pil KB atau suntik memang ada efek sampingnya, yaitu kesuburan tidak langsung kembali setelah stop pemakaian KB.”

“Akan tetapi, bukan berarti kesuburan tidak bisa kembali selamanya. Lalu, misalnya jika menggunakan metode ejakulasi di luar, tentu tidak memengaruhi kesuburan,” tambah dr. Astrid.

Selain itu, kesuburan juga tidak selalu ditentukan dari sisi wanita. Kesuburan laki-laki juga harus dijadikan penilaian ketika seorang wanita yang menunda kehamilan jadi sulit punya anak di kemudian hari.

“Untuk bisa hamil, bebannya tidak hanya ada pada kesuburan wanita, namun juga kesuburan pria secara seimbang. Hal itu bisa dinilai dari gaya hidup, genetik, usia, dan sebagainya. Jadi keduanya memang punya peranan yang sama. Tidak hanya wanita,” ujar dr. Astrid Wulan.

Dalam kondisi tertentu, mungkin Anda dan pasangan diminta untuk menunda kehamilan.
Misalnya, Anda memiliki riwayat penyakit yang mengharuskan Anda untuk mengobatinya dan sembuh terlebih dahulu.

Setelah masalah kesehatan tersebut bisa diatasi dengan baik, barulah Anda bisa merencanakan kehamilan.

Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter mengenai rencana untuk bisa hamil. Dokter dapat memberikan perawatan atau program kehamilan yang tepat sesuai kondisi masing-masing.

Baca Juga: 7 Tips Meningkatkan Nafsu Makan Ibu Hamil

Menurut beberapa penelitian, usia terbaik untuk wanita bisa mewujudkan kehamilan adalah di bawah 30 tahun.

Menunda punya anak berarti membuat Anda harus mengalami kehamilan di usia tua. Kehamilan di usia tua juga dapat menyebabkan berbagai risiko bagi ibu dan calon bayi.
Misalnya, hamil usia tua bisa menyebabkan komplikasi seperti preeklampsia atau plasenta previa yang berbahaya. ***

Editor: Suryadi

Sumber: klikdokter.com

Tags

Terkini

Terpopuler