Soal manfaat puasa bagi kesehatan yang satu ini, studi masih dilakukan pada hewan. Studi lanjutan yang lebih mendalam diperlukan demi mengetahui mekanisme puasa dapat memengaruhi umur panjang dan penuaan pada manusia.
- Meningkatkan Fungsi Otak dan Mencegah Gangguan Neurodegeneratif
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berpuasa intermiten dalam waktu 11 bulan dapat meningkatkan fungsi serta struktur otak.
Selanjutnya, penelitian pada hewan melaporkan kalau puasa bisa melindungi kesehatan otak serta meningkatkan produksi sel saraf. Hal tersebut akan meningkatkan fungsi dan kemampuan kognitif.
Karena dapat juga bantu meredakan peradangan, berpuasa juga digadang-gadang dapat mencegah masalah neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson.
Baca Juga: Hati-hati! Ini 5 Gangguan Pencernaan yang Harus Dihindari Saat Puasa Ramadan 2021
- Mencegah Kanker serta Tingkatkan Efektivitas Kemoterapi
Beberapa studi pada subjek hewan menunjukkan, berpuasa dapat bermanfaat untuk pengobatan sekaligus pencegahan kanker.
Faktanya, satu penelitian pada tikus menemukan bahwa puasa bergantian hari, membantu memblokir pembentukan tumor.
Demikian pula, sebuah penelitian menunjukkan, mengekspos sel kanker ke beberapa siklus puasa sama efektif dengan metode kemoterapi dalam menghambat pertumbuhan tumor serta tingkatkan efektivitas obat kemoterapi untuk kanker.
Berpuasa memang terbukti memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, misalnya diabetes, ada baiknya tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum berpuasa.
Dokter akan memberikan solusi agar Anda tetap bisa mendapatkan manfaat puasa Ramadan bagi kesehatan fisik dan mental secara optimal.***