WARTA PONTIANAK – Lirik lagu Holiday oleh Green Day ternyata bermakna jauh lebih dalam daripada sekadar liburan.
Lagu ini merupakan kritik sosial yang menusuk terhadap kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang melancarkan perang Irak pada tahun 2003. Green Day berperan sebagai suara yang lantang menentang penyelesaian masalah dengan kekerasan dan kem militeristik.
Berikut beberapa poin penting dalam lagu Holiday:
Kritik terhadap Media dan Masyarakat Apatis: Lirik yang diulang-ulang "This is the dawning of the rest of our lives / On holiday!" berfungsi sebagai sindiran terhadap sikap pasif sebagian besar masyarakat Amerika Serikat.
Green Day menilai mereka terlena dengan berita-berita yang disuguhkan media, seolah perang adalah tontonan yang dinikmati dari kejauhan, bukan realitas pahit yang membawa korban jiwa.
Gambaran Kelam Peperangan: Green Day menggambarkan suasana mengerikan di medan perang dengan lirik "Hear the sound of the fallin' rain / Comin' down like an Armageddon flame." Hujan yang biasanya diasosiasikan dengan hal yang menyejukkan, di sini justru disamakan dengan hujanan peluru dan bom yang menghanguskan layaknya api kiamat.
Baca Juga: Hentikan Rasa Minder, Berikut ini Interpretasi Lagu 'Just The Way You Are' Milik Bruno Mars
Presiden "Gasman" dan Kritik Terselubung: Salah satu bagian lirik yang paling kontroversial adalah "Sieg Heil to the president gasman." Ucapan "Sieg Heil" identik dengan salam Nazi, sementara "gasman" merujuk pada industri minyak bumi. Green Day secara satiris menuduh Presiden Amerika Serikat saat itu, George W. Bush, sebagai pemimpin yang haus minyak dan mencari keuntungan dari perang, alih-alih memperjuangkan kebebasan dan demokrasi.
Lagu Holiday tetap relevan hingga saat ini. Green Day berhasil menyuarakan pesan anti-perang dan pentingnya berpikir kritis terhadap informasi yang diterima. Mereka menegaskan bahwa perang bukanlah liburan, melainkan malapetaka yang menimbulkan penderitaan. ***