Teknokrasi: Sebuah Sistem Pemerintahan Berbasis Teknologi

- 5 April 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi Teknokrasi
Ilustrasi Teknokrasi /Tangkapan Layar/

WARTA PONTIANAK – Teknokrasi adalah sistem pemerintahan yang menarik dengan potensi untuk meningkatkan efisiensi dan rasionalitas dalam pengambilan keputusan.

Sistem ini didasarkan pada keyakinan bahwa para ahli teknologi dan ilmuwan, dengan pengetahuan dan keahlian mereka, adalah orang yang paling tepat untuk memimpin masyarakat dan menyelesaikan masalah.

Sejarah Singkat Teknokrasi:

Konsep teknokrasi pertama kali muncul pada abad ke-19. Ide ini dipopulerkan oleh seorang insinyur Amerika bernama Thorstein Veblen. Veblen percaya bahwa para insinyur dan ilmuwan, dengan pengetahuan dan keahlian mereka, adalah orang yang paling tepat untuk memimpin masyarakat industri modern.

Teknokrasi pernah mendapatkan popularitas di beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Eropa, pada awal abad ke-20. Salah satu contohnya adalah gerakan Teknokrat di Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1932. Gerakan ini mendapatkan popularitas selama Depresi Besar dan menyerukan pengambilalihan ekonomi oleh para insinyur dan ilmuwan.

Namun, popularitas teknokrasi menurun setelah Perang Dunia II. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kebangkitan demokrasi dan liberalisme, ketakutan akan totalitarianisme, dan kurangnya kepercayaan pada para ahli setelah Perang Dunia II.

Karakteristik Utama Teknokrasi:

Pengambilan keputusan berdasarkan bukti dan data: Keputusan dibuat berdasarkan analisis ilmiah dan data yang objektif, bukan berdasarkan ideologi, politik, atau tradisi.

Baca Juga: Memahami Sistem Monarki: Sistem Pemerintahan Berbasis Raja atau Ratu yang Berkembang Sepanjang Sejarah

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x