Pasukan Arab Saudi Cegat 3 Rudal Balistik ke Wilayah Sumber Minyak

5 September 2021, 12:53 WIB
Pasukan Arab Saudi Cegat 3 Rudal Balistik ke Wilayah Sumber Minyak /PIXABAY/WikiImage

WARTA PONTIANAK - Pihak berwenang di Arab Saudi mengatakan mereka telah mencegat tiga rudal balistik yang menargetkan wilayah timur negara yang kaya minyak serta kota-kota Najran dan Jazan di selatan.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan hari Sabtu, tetapi koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi di Yaman menyalahkan kelompok pemberontak yang bersekutu dengan Iran.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa rudal yang ditujukan ke wilayah timur dicegat di atas kota Dammam.

Baca Juga: Hore!!! Arab Saudi Perbolehkan WNA Masuk ke Negaranya

Pecahan rudal yang tersebar di lingkungan Suburb Dammam, melukai dua anak Saudi, sementara 14 rumah mengalami kerusakan ringan, kata kantor berita resmi SPA, mengutip pernyataan kementerian pertahanan.

Sebelumnya, koalisi juga melaporkan intersepsi tiga drone bermuatan bahan peledak menuju Arab Saudi.

Serangan itu terjadi empat hari setelah sebuah pesawat tak berawak menghantam Bandara Internasional Abha di selatan, melukai delapan orang dan merusak sebuah pesawat sipil.

Houthi Yaman secara teratur meluncurkan drone dan rudal ke kerajaan, termasuk serangan udara yang ditujukan ke instalasi minyak Saudi. Serangan pada September 2019 terhadap dua pabrik Saudi Aramco di timur untuk sementara melumpuhkan setengah dari produksi minyak negara itu.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada dampak pada fasilitas milik raksasa minyak yang dikendalikan negara Aramco pada hari Sabtu dan bahwa serangan itu terjadi di luar fasilitas Aramco.

Baca Juga: Soal Umrah 1443 H, Indonesia Masih Tunggu Pengumuman Resmi dari Arab Saudi

Kementerian Pertahanan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan pencegahan untuk melindungi tanah dan kemampuannya, dan menghentikan serangan permusuhan dan lintas perbatasan untuk melindungi warga sipil, sesuai dengan hukum humaniter internasional,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan menurut SPA.

Koalisi militer pimpinan Saudi melakukan intervensi di Yaman pada tahun 2015, mendukung pasukan pemerintah terguling Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang memerangi Houthi.

Konflik yang bergejolak telah merenggut puluhan ribu nyawa dan membuat jutaan orang mengungsi, mengakibatkan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Baca Juga: Arab Saudi akan Berikan Hukuman Berat ke Warganya yang Berkunjung ke Indonesia

Sementara PBB mendorong untuk mengakhiri perang, Houthi telah menuntut pembukaan kembali bandara Sanaa, ditutup di bawah blokade Saudi sejak 2016, sebelum ada gencatan senjata atau negosiasi.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler