Pembakaran Al Quran di Swedia Dikutuk Aliansi Peradaban PBB, Moratinos : Tindakan Keji

24 Januari 2023, 00:17 WIB
Ilustrasi pembakaran Al Quran di Swedia /Pexels

WARTA PONTIANAK - Peristiwa pembakaran salinan Al Quran yang dilakukan oleh ektremis sayap kanan Swedia di Stockholm menuai kecaman dari berbagai perwakilan negara-negara dibelahan dunia.

Perwakilan tinggi Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Miguel Angel Moratinos pun mengutuk keras tindakan pembakaran Al Quran. Ia menyebut bahwa membakar kitab suci agama Islam tersebut adalah tindakan keji dan tak beradab.

“Meski Perwakilan Tinggi menekankan pentingnya menjunjung tinggi kebebasan berekspresi sebagai hak asasi manusia, dia juga menegaskan bahwa tindakan pembakaran Al Quran merupakan ekspresi kebencian terhadap umat Islam,” kata Nihal Saad, juru bicara Moratinos, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Antara, Senin 23 Januari 2023.

Baca Juga: Joe Biden Lakukan Kunker Perdana ke Perbatasan antara AS dan Meksiko

“Itu tidak sopan dan menghina penganut Islam, dan tidak boleh digabungkan dengan kebebasan berekspresi,” kata Moratinos.

Pernyataan tegas Moratinos itu muncul setelah Rasmus Paludan, pemimpin Partai Stram Kurs membakar Al Quran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Sabtu 21 Januari 2023 waktu setempat.

Pembakaran Al Quran itu juga memicu kemarahan dan kecaman luas dari negara-negara jazirah Arab dan dunia Islam.

Mengingat Resolusi Majelis Umum PBB A/Res/75/258 tertanggal 26 Januari 2021, perwakilan tinggi tersebut menegaskan kembali bahwa pelaksanaan kebebasan berekspresi memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai pasal 19 Kovenan Internasional tentang Sipil dan Hak Politik.

Baca Juga: Israel Perintahkan Polisi untuk Copot Bendera Palestina dari Ruang Publik

Moratinos mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas peningkatan kasus diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan secara keseluruhan, terlepas dari siapa pelakunya.

Ia prihatin bahwa kasus tersebut ditujukan kepada umat beragama dan komunitas lain di berbagai belahan dunia, termasuk kasus yang dimotivasi oleh Islamofobia, antisemitisme, dan Kristenofobia dan prasangka terhadap orang-orang dari agama atau kepercayaan lain.

Moratinos juga menekankan pentingnya saling menghormati untuk membangun dan mempromosikan masyarakat yang adil, inklusif, dan damai, yang berakar pada hak asasi manusia dan martabat untuk semua.

Perwakilan tinggi itu juga mengingatkan Rencana Aksi PBB untuk melindungi situs keagamaan yang dipimpin oleh Aliansi Peradaban untuk memberikan kerangka kerja menyeluruh dan serangkaian rekomendasi, termasuk memperkuat pluralisme agama dan mempromosikan dialog antar budaya dan antar agama, saling menghormati dan saling pengertian.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Tags

Terkini

Terpopuler