Kejar India dan Brazil, Indonesia disebut Menciptakan Lahan Sempurna untuk Varian Baru

- 25 Juli 2021, 15:09 WIB
Ilustrasi virus corona dan bendera Indonesia.
Ilustrasi virus corona dan bendera Indonesia. /Pixabay/BlenderTimer/pottinger/

WARTA PONTIANAK - Para ahli penyakit menular dari seluruh dunia memperingatkan jika kecepatan dan skala wabah virus corona di Indonesia telah menciptakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi strain super baru yang berpotensi lebih menular dan mematikan daripada varian Delta,

Pekan lalu Indonesia melampaui India dan Brasil untuk menjadi negara yang melaporkan jumlah kasus harian tertinggi di dunia. Pada hari Kamis, kepulauan itu melaporkan lebih dari 49.500 kasus baru dan 1.449 kematian.

“Varian baru selalu muncul di wilayah atau negara yang tidak bisa mengendalikan wabah,” kata Dicky Budiman, ahli epidemiologi Indonesia yang meneliti varian virus corona di Griffith University Australia.

Baca Juga: Vietnam Resmi Lockdown Kota Hanoi untuk Menekan Sebaran Covid-19 yang Semakin Melonjak

Organisasi Kesehatan Dunia [WHO] mengatakan jika lebih dari 5 persen tes kembali positif, wabah tidak dapat dikendalikan. Di Indonesia, sudah lebih tinggi dari 10 persen selama 16 bulan pada awal pandemi. Sekarang sudah lebih dari 30 persen. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar kemungkinan Indonesia membuat varian baru atau supervarian dari COVID-19.

Amin Soebandrio, direktur di Institut Eijkman, sebuah organisasi pemerintah yang mempelajari penyakit menular tropis dan baru, mengatakan sementara belum ada varian baru yang muncul di Indonesia, kewaspadaan sangat penting.

“Dengan meningkatnya jumlah kasus, kita tidak dapat menyangkal bahwa itu mungkin dan harus hati-hati mengamati untuk mengidentifikasi varian baru segera setelah muncul,” katanya.

Dr Stuart Ray, wakil ketua kedokteran untuk integritas data dan analitik di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, mengatakan varian COVID-19 baru terdeteksi di seluruh dunia setiap minggu tetapi itu adalah sifat virus RNA seperti coronavirus untuk berevolusi dan berubah – secara bertahap.

Baca Juga: Terganjal Visa dan Pandemi Covid-19, Pebalap Dimas Dekky Dipastikan Batal Turun di Arogan

Dia mengatakan kebanyakan datang dan pergi – beberapa bertahan tetapi tidak menjadi lebih umum dan beberapa peningkatan populasi untuk sementara waktu dan kemudian menghilang.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x