Paus Fransiskus Diancam Bunuh Melalui Tiga Peluru dalam Amplop, Ini Isi Suratnya

- 10 Agustus 2021, 16:44 WIB
Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus. /Foto: Reuters/

WARTA PONTIANAK - Polisi Italia sedang menyelidiki ancaman pembunuhan terhadap Paus Fransiskus setelah tukang pos difasilitas penyortiran di luar Milan menemukan tiga peluru disimpan dalam sebuah amplop yang ditujukan kepada Paus.

Pekerja pos menelepon polisi setelah menemukan peluru semalam difasilitas mereka di kota kecil Peschiera Borromeo di pinggiran Milan.

Amplop itu dikirim dari Prancis dan ditujukan kepada Paus, Kota Vatikan.

Baca Juga: Konflik Israel-Palestina Meningkat, Paus Fransiskus Kirim Doa

Termasuk dalam surat itu adalah catatan "mengacu pada operasi keuangan di Vatikan".Paus 

Kepolisian Carabinieri Italia, membenarkan bahwa peluru tersebut telah dicegat.

"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa pada malam hari, di kantor penyortiran di Peschiera Borromeo, Milan, Carabinieri menyita sebuah amplop, dengan perangko Prancis, berisi tiga peluru dan ditujukan kepada Paus -- 'Il Papa - Citta del Vaticano, Piazza S. Pietro di Roma'," kata pernyataan itu.

Kepala Gereja Katolik yang meninggalkan Bandara Internasional Fiumicino Roma dalam kunjungan resmi ke Bucharest pada hari Kamis, akan diawasi ketat oleh Garda Swiss elit Vatikan.

Ancaman kematian datang beberapa minggu setelah Paus Fransiskus, 84, menjalani operasi usus di sebuah rumah sakit di Roma.

Baca Juga: Paus Fransiskus: Saya akan Berlutut di Jalan Myanmar Meminta Hentikan Kekerasan

Meskipun Paus tidak memiliki penampilan resmi, dia masih menjadi berita menyusul skandal yang melibatkan penyelewengan dana Vatikan.

Sebanyak 10 orang, termasuk satu kardinal senior, diadili atas tuduhan korupsi di Gereja terkait dengan kesepakatan real estate di London.

Pemodal London dan staf gereja dituduh melakukan penggelapan, penipuan dan korupsi, dalam kasus yang telah disetujui secara pribadi oleh Paus, menurut dokumen pengadilan.

Ancaman pembunuhan bukan hal biasa bagi orang-orang yang memegang posisi teratas di Gereja Katolik.

Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar, Paus Fransiskus: Solidaritas Dengan Rakyat

Pendahulu Paus Fransiskus, Benediktus, menerima surat dengan ancaman serupa, dan pada 1981 Paus Yohanes Paulus II ditembak empat kali dalam upaya pembunuhan oleh seorang pembunuh bayaran Turki yang mengaku mengikuti perintah dari Kremlin.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah