Baca Juga: Hampir 1000 Warga Sipil Tewas Sejak Aksi Kudeta Militer di Myanmar
Wirathu mampu membangun prasangka luas di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha terhadap Muslim Rohingya, yang digambarkan sebagai migran dari Bangladesh, meskipun banyak dari keluarga mereka telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi.
Pada tahun 2017, serangan oleh kelompok bersenjata Rohingya di pos polisi Myanmar memicu tindakan keras militer brutal yang menyebabkan ratusan ribu orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh dan sekarang menjadi subjek kasus genosida di Mahkamah Internasional.
Wirathu memiliki banyak pengikut dan dipandang memiliki hubungan dekat dengan militer. Namun dalam sebuah video yang dirilis di media sosial saat dia berada di penjara, dia mengeluh dengan pahit tentang perlakuannya oleh pemerintah yang dibentuk oleh militer.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Bebaskan 2 Ribu Tahanan yang Sebelumnya Memprotes Kudeta
Myanmar Now, sebuah kelompok media independen, mengatakan Wirathu telah diampuni oleh militer di tengah kampanye pembebasannya oleh para pendukung nasionalis. Itu juga mengutip seorang pendukung yang mengatakan bahwa dia menderita COVID-19 dan tidak dalam keadaan sehat.***