Terinspirasi Game Online PUBG, Bocah Ini Nekat Tembak Mati Ibu dan Tiga Saudaranya

- 29 Januari 2022, 15:59 WIB
Ilustrasi pistol.
Ilustrasi pistol. /Pixabay/Alexas_Fotos /Pixabay

Baca Juga: Fortuner di Parkiran Masjid Kabur saat Ditegur Warga, Diduga Pasangan Dalam Mobil Berbuat Mesum

Menurut polisi, pistol berlisensi itu diperoleh Nahid untuk perlindungan keluarganya, seraya menambahkan bahwa senjata itu belum ditemukan dari saluran pembuangan tempat bocah itu membuangnya.

Diketahui, hal ini merupakan kejahatan keempat yang terkait dengan game online yang terjadi di Lahore.

Ketika kasus pertama muncul pada tahun 2020, perwira polisi ibu kota saat itu Zulfiqar Hameed telah merekomendasikan larangan permainan untuk menyelamatkan nyawa, waktu, dan masa depan jutaan remaja.

Tiga pemain muda dari game tersebut telah meninggal karena bunuh diri dalam dua tahun terakhir dan polisi dalam laporannya menyatakan PUBG sebagai alasan di balik kematian tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah secara resmi memasukkan gangguan permainan sebagai penyakit dalam Klasifikasi Penyakit Internasional.

Baca Juga: Seorang Pria Pura-pura jadi Korban Tabrak Lari, Modus Kejahatan Baru

Gangguan bermain game didefinisikan sebagai pola perilaku yang ditandai dengan gangguan kontrol atas permainan (digital atau video), peningkatan prioritas yang diberikan kepadanya di atas aktivitas lain sejauh permainan lebih diutamakan daripada minat dan aktivitas sehari-hari lainnya, dan kelanjutan atau peningkatan permainan meskipun terjadinya akibat negatif.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat.com dengan judul "Bocah Pakistan Tembak Mati Ibu dan Tiga Saudaranya, Diduga Terpengaruh Game Online PUBG"

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x