WARTA PONTIANAK – Belakangan ini, Edy Mulyadi menjadi satu diantara orang di Indonesia yang paling banyak dicari dan diperbincangkan.
Pernyataan terkait pulau Kalimantan yang akan dijadikan Ibu Kota Negara baru Indonesia menuai kontroversi.
Gelombang kecaman dari berbagai pihak pun silih berganti, menuntut Edy Mulyadi untuk diberikan sanksi.
Belakangan, terdapat akun media sosial Twitter bernama "Nicho Silalahi" yang juga trending.
Dalam kicauannya di Twitter Nicho Silalahi menuliskan, "Saat Hutan ditebang, banjir merendam rumah warga ± sebulan, perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks, anak-anak pada mati tenggelam di bekas galian tambang kalian pada diam, Tapi saat ada yang mengatakan “Tempat Jin Buang Anak” kalian Demo. Sebenarnya kalian siapa?”
Kicauan itupun mendapat beragam komentar warganet, dan bahkan terdapat tagar tangkap Nicho Silalahi di Twitter.
Baca Juga: BPM Kalbar Laporkan Edy Mulyadi ke Polda Kalbar: Deni: Kami Tak Terima Kalimantan Dihina
Terkait trendingnya kicauan Nicho Silalahi, DPD Persadaan Ualu Tupruk Pomparan Raja Silahisabungan (PUTPRS) Kalbar menyatakan bahwa PUTPRS tidak pernah mendukung, menyetujui dan semua hal yang pernah disampaikan oleh Nicho Silalahi.
"Kami tidak pernah mendukung, menyetujui dan semua hal yang pernah disampaikan oleh Nicho Silalahi," ujar St. Sunrich T. Silalahi,SH, ketua PUTPRS Kalbar.