Macron Batalkan Perjalanan ke Jerman karena Kerusuhan di Prancis

- 2 Juli 2023, 01:06 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron //Instagram.com/@emmanuelmacron /

WARTA PONTIANAK - Lebih dari 1.300 orang ditangkap di Prancis pada malam keempat kerusuhan, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron membatalkan perjalanan ke Jerman pada Sabtu 1 Juli 2023 waktu setempat, ketika pemakaman remaja Nahel M berlangsung, yang penembakannya oleh polisi memicu kerusuhan nasional .

Pemerintah Macron mengerahkan 45 ribu petugas polisi serta kendaraan lapis baja semalam untuk mengatasi krisis terburuk untuk menghadapi kepemimpinannya sejak protes "Rompi Kuning" yang membuat sebagian besar aktivitas warga Prancis terhenti pada akhir 2018.

Presiden Prancis menunda kunjungan kenegaraan ke Jerman yang akan dimulai pada hari Minggu 2 Juli 2023.

Baca Juga: Kapal Perang Rusia Terpantau Dekat Perairan Taiwan dan Pulau Okinawa, Jepang Beri Informasi Ini

Kementerian dalam negeri mengatakan di Twitter bahwa 1.311 orang telah ditangkap semalam, dibandingkan dengan 875 malam sebelumnya, meskipun menggambarkan kekerasan sebagai "intensitas lebih rendah".

Menteri Keuangan Bruno Le Maire mengatakan lebih dari 700 toko, supermarket, restoran, dan cabang bank telah "dijarah, dan terkadang bahkan dibakar habis sejak Selasa".

Otoritas lokal di seluruh negeri mengumumkan larangan demonstrasi dan memerintahkan angkutan umum untuk berhenti beroperasi pada malam hari.

Seperti diketahui, Nahel , 17 tahun keturunan Aljazair dan Maroko ditembak oleh seorang petugas polisi saat berhenti lalu lintas di Nanterre, pinggiran Paris.

Beberapa ratus orang berbaris untuk memasuki masjid agung Nanterre, yang dijaga oleh para sukarelawan berbaju kuning, sementara beberapa lusin orang menyaksikan pemakaman dari seberang jalan.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x