WARTA PONTIANAK – Penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453 merupakan peristiwa monumental yang mengantarkan perubahan besar dalam sejarah dunia.
Peristiwa ini menandai akhir dari Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) yang telah berdiri selama lebih dari seribu tahun, sekaligus mengantarkan Ottoman Turki sebagai kekuatan utama di kawasan Mediterania dan dunia Islam.
Latar Belakang yang Kompleks
Kejatuhan Konstantinopel tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan diawali oleh berbagai faktor yang saling terkait:
- Kemunduran Kekaisaran Romawi Timur
Sejak abad ke-11, Kekaisaran Romawi Timur mengalami kemunduran akibat peperangan, krisis ekonomi, dan perpecahan internal.
Wilayahnya terus menyusut dan Konstantinopel, ibukota kekaisaran, menjadi semakin terisolasi.
- Kebangkitan Ottoman Turki
Di bawah kepemimpinan Sultan Mehmed II yang ambisius, Ottoman Turki menjelma menjadi kekuatan militer yang tangguh.
Mehmed II bertekad untuk menaklukkan Konstantinopel dan menjadikan kota tersebut sebagai pusat imperiumnya.
- Perubahan Geopolitik
Jatuhnya Konstantinopel juga didorong oleh perubahan geopolitik di kawasan Mediterania. Ottoman Turki memanfaatkan perpecahan di antara negara-negara Kristen Eropa untuk memperluas pengaruhnya.