Jumlah Tunawisma dan Pengangguran di AS Meningkat Tajam, Peneliti Ungkap Alasannya

- 14 April 2024, 15:53 WIB
 Ilustrasi seorang tunawisma
Ilustrasi seorang tunawisma /Pixabay.com/iamharsya_

WARTA PONTIANAK - Setiap tahunnya jumlah tunawisma, pengangguran, kemiskinan, kecanduan narkoba, dan kesehatan mental di Amerika Serikat (AS) meningkat tajam.

Sebuah penelitian di Journal of America Medical Association (JAMA) menemukan bahwa ada 183.000 kematian yang melibatkan orang Amerika pada tahun 2019, yang terkait dengan kemiskinan.

Baca Juga: Jumlah Pengangguran di Amerika Serikat Tembus 218.000 Orang

Situasi menjadi lebih buruk ketika banyak orang Amerika tidak menerima program asuransi kesehatan masyarakat atau Medicaid karena birokrasi.

Hal ini ditambah dengan kurangnya perumahan yang terjangkau dan tingginya biaya perumahan menyebabkan banyak orang Amerika yang hidup dengan upah kecil memilih menjadi tunawisma.

Hal ini berarti semakin banyak orang yang tidak tahu di mana mereka akan tidur dan akhirnya memilih tinggal di jalanan, sehingga membuat mereka rentan terhadap kejahatan, kekerasan, dan cuaca ekstrem, termasuk panas dan dingin ekstrem.

Menurut penelitian, empat negara bagian seperti California, New York, Florida dan Washington mencatat masalah sosial seperti tuna wisma dan kecanduan narkoba yang tinggi dibandingkan tahun lalu akibat krisis ini.

Direktur Eksekutif The Coalition for the Homeless di New York, Dave Giffen, mengatakan biaya sewa rumah pasca epidemi menyebabkan banyak orang Amerika tidak mampu lagi membayar sewa dan lebih memilih tinggal di trotoar, stasiun kereta bawah tanah, dan tempat umum. taman di kota.

“Setelah era perlindungan pandemi hilang, kita melihat jumlah tuna wisma, kemiskinan dan masalah sosial lainnya meningkat,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x