Network
WARTA PONTIANAK – Ikan buntal juga dikenal sebagai ikan fugu atau ikan balon, adalah sekelompok ikan dari famili Tetraodontidae.
Mereka terkenal dengan kemampuannya untuk mengembang tubuh mereka dengan air atau udara untuk mengusir predator.
Ikan buntal ditemukan di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Mereka hidup di berbagai habitat, termasuk lautan, muara, dan air tawar. Ikan buntal adalah omnivora dan memakan berbagai macam makanan, termasuk ganggang, invertebrata, dan ikan kecil.
Beberapa spesies ikan buntal beracun dan bisa berakibat fatal bagi manusia yang memakannya. Racun, yang disebut tetrodotoksin, terdapat di hati, ovarium, usus, dan kulit ikan buntal.
Tetrodotoksin adalah racun saraf yang 1.200 kali lebih beracun daripada sianida. Tidak ada penawar untuk keracunan tetrodotoksin, dan pengobatan biasanya bersifat suportif.
Meskipun bahayanya, ikan buntal adalah makanan yang populer di beberapa negara, terutama di Jepang. Di Jepang, ikan buntal disebut fugu dan hanya dapat disiapkan oleh koki berlisensi. Fugu bisa sangat mahal, dan hidangannya bisa berharga ratusan dolar.
Namun bagi kamu yang tidak berpengalaman untuk mengolah ikan buntal menjadi hidangan sebaiknya jangan memaksakan diri sebab, malah akan menjadi malapetaka buatmu.
Karena dibalik penampilannya yang menggemaskan, ikan buntal menyimpan racun mematikan yang disebut tetrodotoksin. Racun ini, yang 1.200 kali lebih beracun daripada sianida, ditemukan di organ-organ tertentu ikan buntal, seperti hati, ovarium, usus, dan kulit. Konsumsi bagian-bagian beracun ini dapat menyebabkan keracunan tetrodotoksin yang berakibat fatal dalam hitungan jam.
Baca Juga: Mesir Ingatkan Bahaya Mengonsumsi Ikan Fesikh dan Renga untuk Hidangan Idulfitri
