Tak Peduli Prokes, Warga Berdesakan Tonton Peristiwa Kebakaran 2 Rumah di Ketapang

1 Januari 2021, 11:49 WIB
Dua rumah di Ketapang yang terbakar saat malam pergantian tahun /Warta Pontianak/Rossi Yulizar/

WARTA PONTIANAK - Disaat malam pergantian tahun baru, 2 rumah milik warga di Jalan Gatot Subrota Ketapang hangus terbakar pada 31 Desember 2020 malam. Kuat dugaan jika peristiwa kebakaran tersebut terjadi disebabkan sambungan arus pendek listrik.

Api yang menyala hebat tepat di malam pergantian tahun ini, ternyata menjadi sebuah hiburan tersendiri bagi warga, yang terlihat sangat ramai mendatangi lokasi kebakaran, bahkan sempat membuat petugas kesulitan untuk menuju ke lokasi akibat padatnya kerumunan warga. Padahal sebelumnya mendapatkan pelarangan dari gugus tugas penanganan covid-19 agar tidak melakukan pawai dan kerumunan di cafe serta lokasi wisata dimalam pergantin tahun.

Baca Juga: Korsleting Listrik Menjadi Penyebab Kebakaran Hebat di Petamburan

Wadanru Damkar Pemkab Ketapang, Made Setiawan mengatakan, posisi rumah yang menjorok kedalam memang seulit di tembus kendaraan, karena banyaknya kerumunan warga untuk sekedar melihat kobaran api, namun api berhasil dijinakan dengan menyekat penyebaran ke bangunan di sekitarnya dengan menggunakan air dari mobil tangki petugas.

"Kita tadi yang pertama tiba di lokasi kejadian, setelah mendapatkan informasi warga sekitar pukul 23.30 WIB, dan mendapati kepadatan kerumunan di jalan hingga halaman rumah yang terbakar, sehingga menjadi sebuah kendala baru bagi kita untuk cepat masuk ke lokasi kebakaran, selain tak ada sumber air terdekatc dan harus menjinakan api dengan mobil tangki yang kita bawa," ungkap Made.

Made juga menjelaskan, dirinya sangat menyayangkan prilaku warga yang berkerumun di lokasi kebakaran, yang menjadi salah satu faktor penghambat proses pemadaman, dan juga berpotensi resiko bagi warga saat berada dekat dengan posisi kobaran api.

"Saya menyayangkan prilaku warga yang berkerumun di lokasi kebakaran, sampai saya lihat polisi bersusah payah membubarkan warga namun tidak di indahkan, sehingga kerumunan warga itu mempersempit ruang kerja pemadam, selain itu juga berbahaya bagi mereka saat berada dekat dengan kobaran api," kesalnya.

Baca Juga: Melaju Kencang ke Lokasi Kebakaran, Mobil Damkar Terlibat Tabrakan Beruntun

Sementara itu, salah satu dokter yang juga relawan pemadam kebakaran swasta BPAS, dr. Romy Vernando mengatakan, banyaknya kerumunan warga memang sangat mengganggu ruang gerak petugas pemadam kebakaran, serta mengabaikan protokol kesehatan, yang sangat berpotensi pada penularan virus, dan bahaya lain saat berada dalam jarak runtuhan bangunan yang terbakar.

"Kita dari awal udah merasa terganggu dengan kerumunan warga, yang hanya datang ke lokasi kebakaran untuk sekedar mengabadikan moment dari hp mereka, padahal udah ada wartawan, kok malah sok mau ngeliput, itu kan berbahaya bagi dirinya saat dekat kobaran api bahkan berpotensi dalam penularan virus covid, karena berkerumun dan berdesakan," ungkapnya.

Salah seorang warga di lokasi kebakaran mengatakan jika dirinya penasaran dengan kobaran api yang begitu besar, dan sirine pemadam yang menuju lokasi kebakaran.

Baca Juga: 491 Personil Amankan Malam Tahun Baru di Ketapang

"Iye bang, saye cuma penasaran mau melihat rumah yang terbakar, dan mau moto untuk facebook, setelah melihat api dari jauh dan sirine mobil pemadam yang lewat beriringan," katanya.***

 

Nb: Untuk mengetahui berita seputar kilas balik atau kaleidoskop 2020 dan peruntungan di tahun 2021 (shio kerbau), dapatkan informasinya di Warta Pontianak yang akan selalu menjadi referensi informasi terkini bagi anda.*

 

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler