WARTA PONTIANAK - Pandemi Covid-19 yang sudah melanda dunia setahun belakangan menciptakan berbagai kisah. Wabah yang menjalar ke seluruh bagian dunia ini memiliki dampak yang besar.
Terlihat di Indonesia, dampak pandemi Covid-19 menjalar ke segala aspek. Mulai dari aspek ekonomi, aspek pendidikan, serta aspek-aspek lainnya.
Selain terpuruknya ekonomi di Indonesia diawal-awal pandemi Covid-19, dari sisi pendidikan juga terkena dampak parah.
Baca Juga: SMAN 3 Pontianak Mulai Belajar Tatap Muka, Kasek: Murid Tak Boleh Berkeliaran saat Pulang Sekolah
Sekolah-sekolah dipaksa untuk berhenti melakukan pembelajaran tatap muka guna melindungi murid. Selain itu, mencegah terjadinya klaster baru, juga merupakan salah satu alasan mengapa sekolah dilaksanakan secara daring.
Senin, 21 Februari 2021, Provinsi Kalimantan Barat resmi kembali melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Namun, hanya daerah yang dalam kategori zona hijau dan kuning yang bisa merasakan sekolah tatap muka.
Sedangkan murid-murid sekolah yang berada di daerah dengan kategori zona oranye dan merah, mereka terpaksa gigit jari dan menahan diri untuk dapat merasakan kembali bercengkrama dengan teman sebaya di lingkungan pendidikan, sebab daerahnya tak masuk dalam syarat perizinan diperbolehkannya melaksanakan sekolah tatap muka dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.
Baca Juga: Pemkot Pontianak Minta 12 Sekolah untuk Belajar Tatap Muka
Salah satu sekolah di Kalbar yang sudah melakukan sekolah tatap muka yakni SMAN 3 Kota Pontianak. Di sanalah, tim Warta Pontianak bertemu dengan dua orang siswi kelas XII.