“Demi menunjang kefasihan bahasa Inggris, kami juga mengundang native speaker dari Eropa, yakni Lunis dari Francis,” ungkap Mansir.
Baca Juga: 17 Santri di Pondok Pesantren di Kota Pontianak Terkonfirmasi Positif Covid-19
Mansur meyakinkan, agar target penguasaan bahasa santri baru dalam 3 bulan tercapai, selama setengah jam di setiap pagi, santri wajib berkumpul di lapangan pondok untuk melaksanakan muhadasah bagi bahasa Arab dan konfersesion bagi Inggris.
“Kegiatan itu dilakukan setelah mereka setoran mufrodot untuk bahasa Arab dan setoran vocabulary untuk bahasa Inggris,” jelas Mansur.
Setelah para santri mereka bisa menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam keseharaian, baru dilanjutkan dengan pelajaran membaca kitab kuning.
“Kami targetkan, dalam 2 tahun santri sudah bisa mempraktekkan membaca kitab kuning,” harap Mansur.
Selain itu, Mansur juga membuka program unggulan berikutnya yaitu tahfid dengan target 7 bulan sudah bisa menghafal Alquran 30 juz.
“Sebelum masuk kelas tahfid, selama 3 bulan mereka belajar praktik bahasa Arab terlebih dahulu, agar lebih mudah memahami arti yang ada di dalam Alquran dan sebagai bahasa sehari hari di pondok,” tutup Mansur. ***