Network
WARTA PONTIANAK – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pontianak menggelar dialog kepemudaan dengan tema "Peran Pemuda dalam Pengawasan Pelaksanaan Pemilu Damai 2024".
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Milad HMI Cabang Pontianak yang dilaksanakan pada Sabtu 24 September 2022 dan dihadiri dari Bawaslu Provinsi dan Kota Pontianak, KPU Kota Pontianak dan perwakilan Kabinda Kalbar.
Komisioner Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, Faisal Riza mengatakan, pemuda saat ini memiliki peran yang sangat penting, terutama sebagai generasi muda dalam menyukseskan Pemilu, dimana Pusat Pengawasan Partisipatif sebagaimana Bawaslu sebagai lembaga yang mempunyai mandat untuk mengawasi proses Pemilu membutuhkan dukungan oleh banyak pihak.
Untuk itu, perlunya peran masyarakat melalui organisasi kepemudaan (OKP), karena pesta demokrasi yang sebentar lagi akan dilaksanakan, guna mengisi jabatan kepemimpinan negara, baik eksekutif maupun legislatif di tingkat nasional, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota.
“Pemilu berintegritas merupakan proses menuju demokrasi yang ideal,” tegas Faisal Riza.
Baca Juga: KPU Kota Pontianak Siapkan Perangkat Aturan Tentang Penyelenggaraan Pemilu
Menurutnya, keterlibatan masyarakat melalui pengawasan partisipatif, akan menjadi upaya yang harus dilakukan oleh Bawaslu, untuk menggandengkan dan mengajak masyarakat ikut aktif dan berperan bersama-sama dalam pengawasan pemilu tahun 2024 mendatang.
Senada dengan hal itu, Ketua KPU Kota Pontianak, Deni Nuriadi mengungkapkan bahwa, pemuda adalah jumlah pemilih terbanyak di Indonesia.
“Sekitar 50 persen pemilih dengan usia 17-40 tahun,” ungkapnya.
Apabila hari ini pemuda bermusyawarah untuk menaikkan satu nama, maka sudah dipastikan akan menang, melihat dari jumlah pemilih pemuda tadi.
Baca Juga: IJTI dan Bawaslu Bahas Kerjasama Kawal Pemilu 2024
Dalam kegiatan dialog tersebut, juga disampaikan bahwa, pemuda harus menjadi pemilih yang cerdas, karena banyak sekali pemuda yang menggunakan media sosial dalam kesehariannya.
Namun pada penerapannya, berita hoaks, semakin menguat menjelang pemilu.
“Sebagai pemuda, dalam membagikan sesuatu harus diketahui dahulu asal nya dari mana, apakah sesuai dengan fakta atau hanya isu yang digiring untuk menjadikan perpecahan bagi masyarakat,” pintanya.
Baca Juga: Demi Efisiensi, KPU Pastikan Pemilu 2024 Tetap Gunakan Kotak Suara Kardus
Untuk itu, baik Bawaslu maupun KPU mendorong agar pemuda mampu berpartisipasi secara optimal agar bisa menjadi bagian dalam menyukseskan pemilu 2024. ***
