Gemawan Lakukan Lagi Kolaborasi Stakeholder Borneo Mangrove Action di Pesisir Mempawah

- 21 Maret 2023, 12:56 WIB
Laili Khairnur, Direktur Lembaga Gemawan saat menanam bibit mangrove di Desa Sungai Bakau Kecil, Kabupaten Mempawah
Laili Khairnur, Direktur Lembaga Gemawan saat menanam bibit mangrove di Desa Sungai Bakau Kecil, Kabupaten Mempawah /AJI Pontianak/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Desa Sungai Bakau Kecil, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu desa di Indonesia yang terletak pada kawasan pesisir pantai yang dilindungi oleh tanaman mangrove.

Keberadaan ekosistem mangrove di Desa Sungai Bakau Kecil saat ini terancam  dikarenakan dampak perubahan iklim. Abrasi dan perilaku manusia merusak ekosistem mangrove.

Mangrove merupakan salah satu ekosistem laut yang memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan masyarakat pesisir.

Baca Juga: Jaga Pesisir Mangrove, Gemawan dan AJI Pontianak Gelar Pelatihan Menulis Konten Lingkungan

Sebagai upaya pemulihan ekosistem untuk memulihkan struktur, fungsi, dinamika populasi, serta keanekaragaman hayati, Gemawan bersama kelompok masyarakat sekitar kembali melakukan Borneo Mangrove Action yang merupakan bagian dari Aksi Jaga Pesisir (SIGAP), Sabtu (18/03/2023).

Dalam aksinya, Gemawan berkolaborasi bersama kelompok muda dari Kota Pontianak dan Mempawah, AJI Pontianak serta BRGM, KPH Wilayah Mempawah, Lantamal XII, dan stakeholder Kabupaten Mempawah, Pemerintah Desa Bakau Kecil, Pelajar, dan komunitas masyarakat setempat.

Adapun metode penanaman mangrove tersebut masih menggunakan metode selongsong yang terbuat dari Bambu, mengingat hingga saat ini, bibit mangrove yang ditanam beberapa waktu lalu masih tetap kokoh menghadapi sapuan ombak.

Baca Juga: Erosi di Pesisir, Gemawan dan AJI Pontianak Ajak Milenial Peduli Lingkungan

Direktur Gemawan, Laili Khairnur, mengatakan kegiatan ini bukanlah seremonial semata.

"Dari Desa Sungai Bakau Kecil, kegiatan ini bisa terus berlanjut ke Desa-desa lain," katanya.

"Kami berharap kaum muda bisa terus melanjutkan aktivitas penanaman mangrove ini. Kita memerlukan energi muda untuk menggerakkan perlindungan kawasan pesisir ini," ungkapnya.

Di kesempatan yang sama Hermawansyah, Fasilitator Peningkatan Partisipasi Masyarakat BRGM, menyebut mangrove memiliki potensi strategis menyimpan karbon. "Penting menjaga mangrove, karena mampu menyimpan karbon 5 kali dibandingkan hutan," terangnya.

"BRGM mengapresiasi Inovasi-inovasi lokal yang dilakukan masyarakat dalam merehabilitasi ekosistem mangrove. Tujuan kita sama, menjaga keberlanjutan alam," imbuhnya.

Baca Juga: Komunitas Dampingan Gemawan di KKU Terima Peningkatan Kapasitas Bisnis Sosial

Sementara itu, Wasandi selaku warga setempat dan merupakan salah satu inisiator metode tersebut mengungkapkan rasa berterima kasihnya kepada Gemawan berserta para peserta aksi penanaman.

"Kami merasa mempunyai kekuatan baru dalam upaya penanaman mangrove kali ini. Kehadiran kawan-kawan di Desa Sungai Bakau Kecil membuat kami tambah semangat," ucapnya.

"Ke depan mudah-mudahan lebih banyak pihak yang bisa ikut memberikan andil atas rehabilitasi hutan mangrove di kawasan pesisir pantai kami," sebutnya. (*)

 

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x