WARTA PONTIANAK – Hasil dari Kongres Luara Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat 5 Maret 2021, menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat 2021-2025.
Sebelumnya ada dua kandidat ketua umum dalam KLB tersebut, yaitu mantan Sekreretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat sekaligus mantan ketua DPR Marzuki Alie dan mantan Panglima TNI Moeldoko.
Usai KLB Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau yang akrab dengan sapaan AHY mendadak membagikan video dokumenter perjuangan SBY di kanal Youtube Partai Demokrat.
Baca Juga: Satu Helikopter Water Bombing Kiriman BNPB Tiba di Pontianak Untuk Tangani Karhutla di Kalbar
Video dokumenter berjudul ‘Langit akan Tetap Biru’ itu menayangkan tetang perjalan dan perjuangan SBY dan Vace Rumangkang dalam mendirikan partai Demokrat.
Video dokumenter berdurasi 1 jam 3 menit itu juga menayangkan sepak terjang partai Demokrat dari awal berdiri pada tahun 2001 hingga sekarang.
Baca Juga: Gubernur Sutarmidji: HTI Semuanya Curi Kayu, Dia Tebang Kayu, Tak Bayar Iuran!
Diketahui, video ini dibuat pada awal tahun 2015 (6 tahun lalu) menggambarkan proses digagas dan didirikannya Partai Demokrat berlanjut ke masa pembangunan dan perjuangan politik hingga pemilu 2014.
“Saya berharap sejarah perjalanan partai ini termasuk pasang surut serta suka dan dukanya bisa meningkatkan kecintaan dan kesetiaan seluruh kader Demokrat serta bisa membangkitkan semangat juang kita, menuju hari esok yang lebih gemilang,” tulis AHY pada bagian pembuka video dokumenter tersebut.
Baca Juga: 2000 Lansia Ditargetkan Ikuti Vaksinasi Covid-19 Massal di Yayasan Bhakti Suci
Dengan keluarnya video dokumenter tersebut dan hasil KLB Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, membuat masyarakat yakin bahwa terjadi kekacauan di internal partai Demokrat, khususnya ucapan AHY yang mengatakan adanya kudeta partai yang dilakukan oleh pihak eksternal.
AHY mengatakan, sebagai negara demokrasi Indonesia seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, independensi, dan kedaulatan partai politik.
Baca Juga: Tidak Hanya untuk Dimakan, Ini 5 Kegunaan Lain dari Telur
Karena itu dirinya juga meminta agar pemerintah tidak membiarkan atas langkah Moeldoko yang dinilai telah memecah belah partai.
"Saya minta negara dan aparat pemerintah untuk tidak melakukan pembiaran atas kegiatan ilegal yang dilakukan KSP Moeldoko untuk memecah-belah partai Demokrat," ungkapnya.***