Gegara Anak Tak Mampu Bayar Jasa Tato, Seorang Ayah Malah Dikeroyok Massa

5 Januari 2022, 17:30 WIB
Ilustrasi pengeroyokan /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Gara-gara anaknya tak mampu membayar jasa tato temporer, seorang ayah di Bandung malah menjadi korban pengeroyokan massa.

Peristiwa itu terjadi pada Senin, 3 Januari 2022. Ketika itu korban bernama Alan mendapat telepon dari anaknya yang ditahan karena kekurangan uang saat hendak membayar.

Terdengar mendesak, Alan pun menghampiri sang anak yang sedang berada di kawasan Alun-alun Bandung.

Alih-alih mendapat sambutan baik dari tukang tato temporer saat hendak membayar, Alan justru dipukuli secara massa.

Baca Juga: Anak di Bawah Umur Diperkosa Belasan Pemuda dan Dijual ke Pria Lain, Polisi: 4 Pelaku Ditangkap

Setidaknya ada 20 orang pelaku ikut terlibat dalam penyerangan itu.

Tak tinggal diam, Alan kemudian melapor ke kepolisian setempat.

Menurut keterangan dari surat laporan yang dipegang oleh Polsek Regol Kota Bandung, Alan dikeroyok menjelang tengah malam.

"Pada hari Senin 3 Januari 2022 sekira jam 23.30 WIB di Jalan Alun-alun Timur dekat Bola Dunia telah terjadi tindak pidana pengeroyokan yang dilakukan oleh sekira 20 orang laki-laki yang tidak dikenal oleh pelapor," kata surat tanda bukti lapor Polsek Regol seperti dilansir dari akun Instagram @bandungers_.

Alan bersaksi, salah satu pelaku pengeroyokan ada yang memukulnya menggunakan helm.

"Terlapor menggunakan helm sehingga mengakibatkan pelapor mengalami luka lecet di dahi," ujarnya.

Akibat pengeroyokan yang diduga dilakukan rekan-rekan tukang tato temporer, Alan mengalami luka-luka di area wajah.

"Luka sobek di bawah bibir sebelah kiri dan memar di bagian wajah dan hidung," tuturnya.

Baca Juga: KPK Minta Elemen Masyarakat Sejalan dalam Memberantas Korupsi

Saat ini polisi masih memburu pelaku pengeroyokan untuk selanjutnya diproses secara hukum.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran rakyat.com berjudul "Anak Tak Mampu Bayar Jasa Tato, Seorang Ayah di Bandung 'Habis' Dikeroyok Massa"

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler