WARTA PONTIANAK - Sedikitnya 97 dari 989 orang tenaga medis di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu belum menerima vaksin COVID-19 dosis II karena alasan kesehatan.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta Menteri Agama Lobi Pemerintah Arab Saudi untuk Izinkan Vaksin Sinovac Jadi Syarat Umrah
“Sebanyak 989 tenaga medis di daerah ini yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis I, sebanyak 892 nakes yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis II, masih ada 97 belum menerima vaksin,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo di Mukomuko, Selasa.
Hal tersebut, kata Bustam berdasarkan laporan rekapitulasi hasil pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di daerah itu yang dilaksanakan di 17 Puskesmas, RSUD, dan Dinas Kesehatan setempat.
Ia menyebutkan, sebanyak 97 orang tenaga medis yang belum menerima vaksin COVID-19 dosis II tersebut tersebar di sejumlah Puskesmas dan RSUD.
Ia menjelaskan penyebab 97 tenaga medis belum menerima vaksinasi COVID-19 dosis II karena mereka mengalami berbagai penyakit.
Baca Juga: Saksikan Mata Najwa 'Vaksin Cap Dalam Negeri' Hari Ini Rabu 21 April 2021 hanya di Trans 7
“Berdasarkan hasil ‘screning’ ratusan tenaga kesehatan daerah ini memiliki riwayat berbagai penyakit lainnya sehingga mereka ini belum diizinkan menerima vaksin COVID-19,” ujarnya.
Hingga saat ini, lanjutnya jumlah tenaga medis di daerah ini yang telah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis II sebanyak 892 orang atau sekitar 90,19 persen.
Ia menyebutkan sebanyak 892 orang tenaga medis di daerah ini yang telah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis II dari sebanyak 989 nakes yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis I.
Ia menyatakan penyuntikan vaksin COVID-19 tahap satu bagi tenaga medis di daerah ini tetap berlanjut meskipun vaksinasi tahap II untuk petugas pelayanan publik sudah mulai berjalan.
Baca Juga: Viral di Twitter! Vaksin Nusantara ‘Langkahi’ BPOM, Rodri Tanoto: Tidak Ada Nusantaranya
Ia menyatakan meskipun tenaga medis ini belum menerima vaksinasi dosis I dan dosis II, tetapi nakes ini tetap menerima vaksinasi COVID-19 tahap satu pada saat pelaksanaan vaksinasi tahap dua.***