MUI Gandengan 2 Lembaga Ini untuk Sajikan Siaran Bermutu di Bulan Ramadhan

- 23 Februari 2024, 15:31 WIB
Halaqah Ke-17 Siaran Ramadhan 1145 H/2024 M” dengan tema "Merajut Persatuan Umat Melalui Siaran Ramadhan Yang Bermartabat" di MUI Pusat
Halaqah Ke-17 Siaran Ramadhan 1145 H/2024 M” dengan tema "Merajut Persatuan Umat Melalui Siaran Ramadhan Yang Bermartabat" di MUI Pusat /MUI/

WARTA PONTIANAK - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggandeng Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Lembaga Penyiaran (baik Televisi dan Radio) untuk menyajikan penyiaran pesan Ramadhan yang bermutu.

Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI, Mabroer MS saat “Halaqah Ke-17 Siaran Ramadhan 1145 H/2024 M” dengan tema “Merajut Persatuan Umat Melalui Siaran Ramadhan Yang Bermartabat”.

Baca Juga: MUI Ajak Para Dai untuk Persatukan Umat Pasca Pemilu 2024

“Halaqah ini adalah sebuah forum untuk mencari titik temu yang bisa kita lakukan bersama-sama untuk mengedukasi masyarakat melalui lembaga penyiaran,” ujar Mabroer belum lama ini di Kantor Dewan Syariah Nasional MUI, Jakarta Pusat.

Ia menyebut Halaqah ke-17 ini bertujuan untuk menjadi forum edukasi bagi masyarakat melalui lembaga penyiaran.

Acara yang dihadiri Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Lembaga Penyiaran baik Televisi dan Radio ini menjadi momentum penting dalam mengeksplorasi peran lembaga penyiaran dalam menyebarkan pesan keagamaan yang bermutu.

Lembaga penyiaran dinilai menjadi faktor utama dalam penyebar informasi, sehingga diperlukan etika dan moral sebagai landasan utama.

“Lembaga penyiaran menjadikan etika dan moral sebagai landasan utama dalam konten, terutama di bulan Ramadhan, sehingga dapat meminimalisir konten yang tidak bermanfaat,” kata Mabroer.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa bulan Ramadhan seharusnya diisi dengan kegiatan yang mencerahkan, bukan menyesatkan, terutama bagi generasi muda.

“Lembaga penyiaran memiliki peran penting dalam mengarahkan perubahan menuju Indonesia yang lebih baik, sementara MUI bertugas mengawal,” tambah Mabroer.

Mantan wartawan Republika ini berharap, Ramadhan di tahun politik ini tetap berjalan dengan damai. “Tahun 2024 menjadi tahun politik, dan harapan besar tersemat bahwa proses tersebut dapat berjalan dengan damai. Disini, peran lembaga penyiaran dan MUI sangatlah krusial,” ujar Mabroer.

Mabroer berharap, pesan dalam halaqah dilakukan bukan hanya di media massa namun juga di media sosial.

Baca Juga: MUI Sesalkan Pasangan Capres-Cawapres yang Tak Singgung Isu Narkoba saat Debat

“Saya mengajak bukan hanya radio dan televisi, tetapi juga platform digital seperti Youtube, Instagram, dan media sosial lainnya untuk ikut serta dalam menyebarkan pesan-pesan Ramadhan yang bermartabat,” tegas Mabroer.*

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x