Model Kosmik Baru ungkap Apa yang Ada dalam Lubang Hitam Bertabrakan

- 5 Maret 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi lubang hitam yang bertabrakan
Ilustrasi lubang hitam yang bertabrakan /Pixabay/

Rekan penulis Lam Hui menggunakan analogi untuk mendeskripsikan informasi yang dapat diberikan oleh gelombang gravitasi.

“Jika saya memberi Anda sebuah kotak dan menanyakan isinya, hal yang wajar untuk dilakukan adalah mengocoknya. Itu akan memberi tahu Anda apakah di dalam kotak itu ada permen atau koin. Itulah yang kami coba lakukan dengan model-model ini, mengumpulkan rasa isi dalam lubang hitam dengan mendengarkan suara yang dipancarkan saat diguncang," ujarnya.

"Gemetar dalam kasus lubang hitam adalah gangguan yang terjadi ketika dua lubang hitam bertabrakan dan bergabung. Dengan mendengarkan hal-hal yang dipancarkannya, kita dapat menilai struktur ruang waktu lubang hitam," sambungnya.

Model gelombang gravitasi yang dipancarkan setelah dua lubang hitam bergabung sampai saat ini hanya mencakup interaksi linier, yang bekerja dengan baik, memberikan informasi berharga tentang struktur dan isi lubang hitam. 

"Model baru ini, bagaimanapun, dapat menawarkan sebanyak 10 persen peningkatan dalam akurasi keseluruhan model lubang hitam," kata penulis makalah tersebut.

Baca Juga: Menakjubkan! Gedung dengan Teknologi Pintar di Amsterdam Bisa Produksi Energi Sendiri

Untuk memahami pentingnya menggunakan nonlinier untuk menggambarkan gelombang gravitasi, penulis menggambarkan gelombang di lautan, seperti Gelombang yang naik dan turun tanpa menyemburkan air ke udara dapat dijelaskan dengan persamaan linier. 

Tetapi gelombang yang memuncak dan pecah menunjukkan interaksi nonlinear. Sementara beberapa air meluap di dasar gelombang, air lain secara bersamaan menabrak ke kiri, kanan, atas, dan bawah dalam sulur serta tetesan air di atasnya. Model gelombang nonlinier akan memungkinkan kita untuk memahami bagaimana dan kapan semua air dalam gelombang, termasuk tetesan di udara, bergerak. Gelombang gravitasi mirip dengan gelombang air, dan model baru ini mampu memperhitungkan tetesan air ekstra yang setara dengan ekstra terestrial.

“Kami mempersiapkan diri untuk saat kami akan menjadi detektif gelombang gravitasi, saat kami akan menggali lebih dalam untuk memahami semua yang kami bisa tentang sifat mereka,” kata Stein, salah satu penulis makalah.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Scitech Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x