Kisah Hidup Wiji Thukul, Aktivis Era Reformasi

- 21 Februari 2024, 21:30 WIB
Puisi Wiji Thukul yang Tak Lekang Saat Demonstrasi
Puisi Wiji Thukul yang Tak Lekang Saat Demonstrasi /facebook/udin/

WARTA PONTIANAK – Wiji Thukul lahir di Kampung Sorogenen, Solo, Jawa Tengah pada tanggal 26 Agustus 1963.

Ia dibesarkan dalam keluarga sederhana. Ayahnya, Kartodimejo, bekerja sebagai tukang becak dan ibunya, Sumirah, adalah seorang pedagang kecil. Thukul merupakan anak tertua dari tiga bersaudara.

Thukul hanya mengenyam pendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Surakarta. Ia terpaksa berhenti sekolah karena kesulitan ekonomi keluarga.

Setelah berhenti sekolah, Thukul bekerja serabutan untuk membantu ekonomi keluarga. Ia pernah bekerja sebagai tukang becak, buruh pabrik, dan wartawan.

Sejak kecil, Thukul sudah menunjukkan bakat seninya, terutama dalam puisi dan teater. Ia sering mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di sekolahnya. Thukul juga aktif dalam kegiatan kepemudaan di kampungnya.

Karir Sastra dan Aktivisme

Pada tahun 1980-an, Thukul mulai aktif dalam kegiatan teater dan puisi di Solo. Ia bergabung dengan Teater Jagalan dan sering membacakan puisi-puisinya di Taman Budaya Jawa Tengah dan berbagai acara lainnya.

Thukul juga aktif dalam kegiatan demonstrasi dan aksi massa untuk memperjuangkan demokrasi dan keadilan sosial.

Baca Juga: Kisah Hidup Adam Malik: Dari Jurnalis Menjadi Diplomat Ulung

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x