WARTA PONTIANAK – Wiji Thukul lahir di Kampung Sorogenen, Solo, Jawa Tengah pada tanggal 26 Agustus 1963.
Ia dibesarkan dalam keluarga sederhana. Ayahnya, Kartodimejo, bekerja sebagai tukang becak dan ibunya, Sumirah, adalah seorang pedagang kecil. Thukul merupakan anak tertua dari tiga bersaudara.
Thukul hanya mengenyam pendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Surakarta. Ia terpaksa berhenti sekolah karena kesulitan ekonomi keluarga.
Setelah berhenti sekolah, Thukul bekerja serabutan untuk membantu ekonomi keluarga. Ia pernah bekerja sebagai tukang becak, buruh pabrik, dan wartawan.
Sejak kecil, Thukul sudah menunjukkan bakat seninya, terutama dalam puisi dan teater. Ia sering mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di sekolahnya. Thukul juga aktif dalam kegiatan kepemudaan di kampungnya.
Karir Sastra dan Aktivisme
Pada tahun 1980-an, Thukul mulai aktif dalam kegiatan teater dan puisi di Solo. Ia bergabung dengan Teater Jagalan dan sering membacakan puisi-puisinya di Taman Budaya Jawa Tengah dan berbagai acara lainnya.
Thukul juga aktif dalam kegiatan demonstrasi dan aksi massa untuk memperjuangkan demokrasi dan keadilan sosial.
Baca Juga: Kisah Hidup Adam Malik: Dari Jurnalis Menjadi Diplomat Ulung