PGN Terapkan Smart Utility untuk Tingkatkan Efisiensi Operasi dan Layanan Gas Bumi

- 17 Desember 2020, 22:26 WIB
Smart utility berkelanjutan PGN
Smart utility berkelanjutan PGN /Dok. Perusahaan Gas Negara

WARTA PONTIANAK - Sebagai Subholding Gas dan bagian dari Holding Migas Pertamina yang mengelola 96% infrastruktur gas bumi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menerapkan Smart Utility yang berkelanjutan.

Penerapan utility berbasis teknologi ini juga ditujukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan layanan gas bumi.

Saat ini, industri hilir pemanfaat gas belum tumbuh yang cukup sesuai ekspektasi karena kondisi pandemi COVID-19. Harga gas bumi juga belum sesuai dengan nilai keekonomian yang diharapkan.

Namun demikian, manajemen mutu PGN masih tetap dilaksanakan berstandar ISO baik sebelum maupun sesudah kondisi COVID-19 yaitu menggunakan sistem digital.

“Pada dasarnya, PGN menggunakan smart utility yang telah dimiliki dan dikembangkan untuk pengelolaan infrastruktur dan investasi dalam rangka memenuhi kebutuhan gas pelanggan di seluruh sektor,” ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Elektro UI,17 Desember 2020.

Baca Juga: Berkontribusi Positif Bagi Masyarakat, Pertamina MOR VI Raih 6 Proper Hijau

Redy menjelaskan, smart utility berbasis teknologi 4.0 layanan kami cukup canggih dan handal untuk memastikan gas yang disalurkan terjaga kontinuitas, kuantitas, dan kualitasnya. Berbagai platform teknologi yang dikembangkan oleh PGN dalam optimalisasi operasi fokusnya adalah untuk meningkatkan keandalan dan meningkatkan usia kerja infrastruktur.

“Perlu disadari bahwa banyak asset PGN yang sudah berusia cukup tua. Jaringan fiber optic kami yang digelar dari Jawa sampai Singapura merupakan salah satu nadi backbone smart utility PGN untuk terus me-maintenance dan mengelola asset transmisi kita yang selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan di seluruh nusantara. Selain itu, juga harus kita kembangkan teknologi untuk me-maintenance infrastruktur pipa yang berada di tengah hutan atau di bawah laut dan sulit dijangkau dengan cara biasa,” imbuh Redy.

Selain itu, penerapan teknologi 4.0 juga digiatkan untuk mengonversi gas bumi, menyalurkan gas bumi tanpa menggunakan pipa, mengeksplorasi sumber gas alternatif, serta menciptakan layanan maupun produk yang relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Baca Juga: Fokus Pemerataan Energi, Pertamina Dirikan 14 SPBU 3T di Kalimantan

Halaman:

Editor: Ocsya Ade CP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x