Kawal Realisasi APBN untuk Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

- 21 Desember 2020, 23:49 WIB
Ilustrasi keterpurukan ekonomi.
Ilustrasi keterpurukan ekonomi. /Geralt/Pixabay

WARTA PONTIANAK - Kasus Covid-19 kembali meningkat di seluruh dunia. Jerman melaporkan kenaikan tajam pada tingkat kematian akibat Covid-19, sementara Inggris kembali mengambil kebijakan lockdown di London untuk menekan penyebaran Covid-19.

World Health Organization (WHO) juga memberikan peringatan kepada Eropa terkait risiko peningkatan Covid-19 akibat libur natal. Hal ini mengindikasikan risiko Covid-19 tetap perlu dikendalikan seiring dengan terjadinya gelombang kedua dan ketiga.

Kasus Covid-19 di Indonesia juga mengalami peningkatan yang signifikan, namun di sisi lain jumlah pasien yang sembuh juga meningkat signifikan.

Baca Juga: EPN Optimalkan Teknologi untuk Mendukung Satgas Nataru 2020/2021

Di sisi komoditas, sentimen positif atas perkembangan vaksin Covid-19 (Pfizer, BioNTech, dan Moderna) dan berlanjutnya peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai negara menyebabkan harga komoditas global melanjutkan penguatan selama bulan November, salah satunya adalah harga minyak dunia.

Peningkatan harga CPO hingga di atas USD850/ton ini disebabkan oleh menguatnya permintaan global dan penurunan produksi akibat iklim La Nina.

Di sisi domestik, pemulihan ekonomi domestik terus berlanjut. PMI Indonesia pada November 2020 kembali menuju zona ekspansif (50,6) yang menunjukkan momentum pemulihan.

Baca Juga: Gandeng KemenkopUKM, Pertamina Targetkan Bangun 40 Ribu Unit Pertashop

Selain itu, meski penjualan ritel tertahan, aktivitas industri dan perdagangan internasional mulai menggeliat.

Selanjutnya, belanja APBN terus terakselerasi dan kinerja ekspor-impor meningkat, serta masuknya arus modal khususnya Surat Berharga Negara dan penguatan nilai tukar menambah sentimen positif perekonomian domestik ke depan.

Halaman:

Editor: Ocsya Ade CP

Sumber: kemenkeu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah