Sering Merasa Bahagia Ketika Memakan Cokelat? Ternyata Ini Penyebabnya

- 23 Januari 2021, 14:39 WIB
Cokelat mengandung Phenylethylamine, bahan kimia yang dilepaskan otak saat Anda sedang jatuh cinta
Cokelat mengandung Phenylethylamine, bahan kimia yang dilepaskan otak saat Anda sedang jatuh cinta /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Hampir semua orang menyukai cokelat. Namun, tidak banyak yang mengetahui mengapa cokelat begitu lezat dan dapat membuat kita bahagia. Pada zaman dulu, cokelat dibuat dengan mengolah dan memisahkan bagian biji kakao, kemudian mencampurkannya kembali.

Meskipun kita makan cokelat dengan pemanis, orang Mesoamerika, yang pertama kali menemukan buah itu 4000 tahun lalu, tidak melakukannya. Mereka menggiling kacang, mencampurnya dengan air dan rempah-rempah, dan meminum cairan tersebut dalam upacara sebagai minuman yang gurih.

Berabad-abad kemudian, orang Maya menciptakan minuman kakao bubuk, cabai, dan tepung jagung yang disebut xocolatl. Masyarakat Amerika Tengah kuno percaya coklat sebagai makanan para dewa karena betapa menakjubkannya perasaan mereka.

Baca Juga: 5 Pemain Bass yang Melegenda dan Masih Berpengaruh Hingga Saat Ini

Segalanya menjadi manis sekitar tahun 1500-an, ketika kakao dibawa ke Eropa dan orang Spanyol menambahkan gula atau madu ke dalamnya. Baru pada tahun 1800-an, selama revolusi industri di Eropa, ahli kimia Belanda menemukan mesin pemeras kakao dan kakao mulai diproses dan dibuat menjadi bentuk padat cokelat yang paling kita kenal.

Apakah kalian pernah bertanya, mengapa ketika kita memakan cokelat, kita merasa lebih berenergi dan bahagia? Melansir dari Byrdie, ada beberapa kandungan pada cokelat yang membuat kita merasa bahagia ketika memakannya. Apa saja?

Baca Juga: Pendatang baru, Boy band TREASURE Bakal Rilis Album Jepang Pertama di Bulan Maret

1. Phenylethylamine (PEA)

Phenylethylamine adalah bahan kimia yang dilepaskan otak saat Anda sedang jatuh cinta. Sejarah budaya memberi cokelat untuk Hari Valentine atau kado romantis lainnya tiba-tiba menjadi lebih masuk akal, bukan?

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Byrdie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x