WARTA PONTIANAK - Ada beberapa fakta mengenai keju yang kerap salah arti. Mulai dari warna hingga kandungan lemak keju.
Di Indonesia keju bukan makanan utama, tapi kerap ditambahkan pada sajian dessert atau kue kering. Pada masakan, keju tua dan keju lunak sering dipakai untuk saus atau topping.
Baca Juga: Ini Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan saat Biduran Kambuh, Diantaranya Mandi dengan Air Dingin
Berikut sederet fakta keju yang ternyata masih banyak mengecoh, antara lain:
1. Warna Keju
Setiap jenis keju memiliki warna yang berbeda. Beberapa di antaranya ada yang kuning terang, kuning pucat, hingga yang oranye kemerahan.
Banyak yang beranggapan kalau keju dengan warna oranye kemerahan itu terbentuk secara alami. Padahal faktanya keju oranye jauh dari kata alami yang mana dulunya merupakan trik pemasaran sejak abad ke-16.
Awalnya, pembuat keju memanfaatkan kunyit atau jus wortel untuk memberi warna oranye pada keju mereka. Pada abad ke-18, sebagian besar produsen keju beralih ke annatto dari Amerika Selatan untuk memberikan warna emas tanpa tambahan rasa apa pun, dan saat ini, annatto masih memberikan warna yang dapat dikenali pada cheddar oranye.
2. Konsumsi Keju