Memahami Disinformasi Lebih Dalam

- 16 Maret 2024, 06:30 WIB
Ilustrasi disinformasi BPA
Ilustrasi disinformasi BPA /Ilustrasi Arahkata

WARTA PONTIANAK – Disinformasi adalah informasi palsu yang sengaja disebarkan untuk menipu atau memanipulasi orang lain.

Ini berbeda dengan misinformasi yang merupakan informasi yang salah, tetapi tidak disengaja disebarkan.

Disinformasi sering kali dibuat dengan tujuan untuk:

Mempengaruhi opini publik – contohnya, berita palsu tentang kandidat politik yang bertujuan untuk mendiskreditkan mereka.

Merusak reputasi – contohnya, rumor tentang perusahaan yang mencemari lingkungan.

Mendapatkan keuntungan pribadi – contohnya, penipuan keuangan yang menggunakan informasi palsu untuk menipu korban.

Contoh Disinformasi:

  • Berita palsu tentang COVID-19 yang mengklaim bahwa virus tersebut tidak berbahaya atau bahwa vaksinnya berbahaya.
  • Propaganda yang disebarkan oleh kelompok teroris untuk merekrut anggota baru.
  • Deepfakes – video atau audio yang dimanipulasi untuk membuat seseorang tampak mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan.

Dampak Disinformasi:

Baca Juga: Bias Konfirmasi: Kecenderungan Mencari Informasi yang Mendukung Keyakinan Kita

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x