Militer Sudan Tembak Mati 2 Pengunjuk Rasa yang Protes Kudeta

- 30 Oktober 2021, 23:08 WIB
Militer Sudan Tembak Mati 2 Pengunjuk Rasa yang Memprotes Kudeta
Militer Sudan Tembak Mati 2 Pengunjuk Rasa yang Memprotes Kudeta /Mohamed Nureldin Abdallah/Reuters

Aktivis komite Khartoum Hussam Ibnauf mengatakan tanggal protes telah diiklankan dengan baik dan dia yakin akan jumlah pemilih yang besar.

"Semua orang di jalan mereka tahu tentang 30 Oktober. Kalau mereka tahu, selebihnya mudah," katanya. Sekarang "tidak ada faktor ketakutan," katanya.

Al-Burhan bersikeras pengambilalihan militer "bukan kudeta" tetapi hanya dimaksudkan untuk memperbaiki jalannya transisi Sudan dengan mengatakan dia masih berkomitmen untuk transisi demokrasi, termasuk pemilihan pada Juli 2023.

Hamdok, seorang ekonom, pada awalnya ditahan di kediaman al-Burhan ketika tentara menangkap pejabat senior pemerintah pada hari Senin, tetapi diizinkan untuk kembali ke rumah dengan penjagaan pada hari Selasa.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Hamdok masih dalam tahanan rumah dan tidak dapat melanjutkan pekerjaannya.

Pejabat AS itu mengatakan pembebasan utang puluhan miliar dolar yang dicari oleh Sudan tidak akan terjadi selama tentara berusaha untuk mengarahkan Sudan secara sepihak.

AS dan Bank Dunia telah membekukan bantuan ke Sudan, di mana krisis ekonomi telah menyebabkan kekurangan barang-barang pokok termasuk makanan dan obat-obatan dan di mana hampir sepertiga dari populasi membutuhkan dukungan kemanusiaan yang mendesak.

Baca Juga: Aryan, Putra Bintang Bollywood Shah Rukh Khan Dibebaskan dari Penjara dalam Kasus Narkoba

Beberapa upaya mediasi telah muncul tetapi belum ada tanda-tanda kemajuan menuju kompromi.

Pada hari Jumat, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta militer untuk menahan diri saat ia menegaskan kembali "kecamannya yang keras" atas kudeta.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah