WARTA PONTIANAK – Perang Dunia I, yang juga dikenal sebagai Perang Besar atau The Great War, merupakan konflik berskala global yang meletus pada tanggal 28 Juli 1914 dan berakhir pada 11 November 1918.
Perang ini melibatkan negara-negara besar di Eropa dan menjadi salah satu konflik paling mematikan dan merusak dalam sejarah manusia.
Akar Permasalahan: Jalinan Kompleks Politik, Ekonomi, dan Ideologi
Perang Dunia I bukan sekadar konflik yang dipicu oleh insiden tunggal. Akar permasalahannya jauh lebih dalam dan kompleks, dibentuk oleh jalinan faktor-faktor politik, ekonomi, dan bahkan ideologi yang saling terkait.
- Sistem Aliansi yang Bermusuhan
Eropa pada awal abad ke-20 diwarnai dengan munculnya sistem aliansi yang saling bertentangan. Blok utama adalah Triple Entente (Inggris, Prancis, dan Kekaisaran Rusia) dan Triple Alliance (Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia).
Aliansi ini pada dasarnya merupakan perjanjian saling membantu jika salah satu anggotanya diserang. Keberadaan aliansi ini justru menciptakan iklim ketegangan dan meningkatkan risiko eskalasi konflik lokal menjadi perang berskala besar.
- Perebutan Hegemoni dan Imperialisme
Perebutan kekuasaan dan sumber daya di era imperialisme turut memanaskan situasi di Eropa. Negara-negara Eropa berlomba-lomba untuk memperluas wilayah jajahan mereka di Afrika, Asia, dan Timur Tengah, memicu persaingan dan gesekan antar negara.
- Nasionalisme yang Membara
Nasionalisme, yang pada dasarnya adalah semangat cinta tanah air, mulai bertransformasi menjadi gerakan yang lebih eksklusif dan agresif. Ini memicu sentimen saling curiga dan permusuhan antar negara.
Di wilayah Balkan, misalnya, gejolak nasionalisme memicu pemberontakan dan konflik antar etnis, menjadi salah satu faktor pemicu meletusnya Perang Dunia I.