Network
/photo/2021/03/17/1543819298.jpeg)
WARTA PONTIANAK - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional Doni Monardo meminta Gubernur Kalbar untuk secepatnya membentuk Satgas khusus penanganan Covid-19 di perbatasan negara.
Gubernur Sutarmidji mengatakan, saat ini di wilayah perbatasan negara di Kalimantan Barat, koordinasi tidak terjalin dengan baik. Untuk itu, dengan hadirnya Satgas khusus di perbatasan negara, dirinya optimis bisa membuat penanganan Covid-19 di pintu perbatasan lebih baik.
“Karena perbatasan di bawah Kemendagri, ada kita, ada kesehatan, selama ini tidak terkoordinasi dengan baik. Khawatirnya tidak mau, masalahnya penggunaan anggaran kadang jadi masalah. Masing-masing pada presepsinya. Saya harap ke depan dengan adanya Satgas itu lebih terkoordinir. Kami harus terkoordinir dengan baik. Kalau tidak tetap masalah,” ungkap Sutarmidji, Rabu 17 Maret 2021.
Baca Juga: Doni Monardo Positif Virus Covid-19 saat Kesibukannya Urus Bencana
Permintaan Ketua Satgas Nasional yang mendesak Kalbar untuk membentuk Satgas khusus di perbatasan negara, karena akhir-akhir ini kasus di Kalbar melonjak akibat adanya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia ternyata terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 69 orang.
“Kemarin itu temuannya mereka (PMI) di Swab PCR itu 9 Januri 2021, tapi dikembalikan ke kita itu 12 Maeet, untungnya kita tidak berpengaruh pada hasil yang mereka katakan negatif. Kami Swab kembali, hasilnya mengejutkan karena ada 69 orang positif,” kata Sutarmidji.
Sutarmidji menyampaikan, bahwa dalam waktu secepatnya dirinya akan meminta Satgas khusus perbatasan negara beroperasi demi penanganan Covid-19 terlaksana dengan baik, khususnya di daerah perbatasan.
Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 Nasional Minta Gubernur Kalbar Bentuk Satgas Khusus Perbatasan Negara
“Secepatnya satgas beroperasi di perbatasan. Kalau bisa lusa juga sudah,” harapnya. ***
