WARTA PONTIANAK - Sedikitnya 5 pekerja Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) yang berada di perbatasan kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang dikabarkan tewas tertimbun longsor.
Dari Kelima warga tersebut salah satunya merupakan warga kota Singkawang.
Menyikapi hal tersebut, Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie turut prihatin atas tewasnya lima pekerja PETI di wilayah perbatasan Singkawang-Bengkayang, tepatnya di Kelurahan Sagatani, Kecamatan Singkawang Selatan.
"Saya turut prihatin dan berbela sungkawa atas meninggalnya lima pekerja PETI, Kamis (1/4) kemarin, baik lokasinya berada di daerah Singkawang atau Bengkayang. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dan kesabaran," katanya, Kamis 8 April 2021.
Baca Juga: Pemkab Mempawah dan Galaherang Kreasindo akan Gelar Festival Sahur Sahur ke 18 Secara Virtual
Lebih lanjut walikota mengatakan, aparat Pemkot Singkawang bersama dengan TNI dan Polri akan meningkatkan patroli dan mengontrol kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat terutama PETI.
"Patroli yang dilakukan agar jangan sampai terjadi korban berikutnya akibat penambangan emas tanpa izin (PETI)," ujarnya.
Sebelumnya, Lurah Sagatani, Kecamatan Singkawang Selatan, M Nazirin, mengatakan, lima pekerja Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah perbatasan Kota Singkawang-Kabupaten Bengkayang tepatnya di Kelurahan Sagatani, Kecamatan Singkawang Selatan dikabarkan tewas lantaran tertimbun material tanah.