Momentum Ramadan, Kelompok Cipayung dan BEM Pontianak Terus Bersinergi dengan Polisi Guna Ciptakan Kamtibmas

- 30 April 2021, 23:42 WIB
Kelompok Cipayung dan BEM se-Kota Pontianak buka puasa bersama dengan Kapolresta Pontianak Kota
Kelompok Cipayung dan BEM se-Kota Pontianak buka puasa bersama dengan Kapolresta Pontianak Kota /Dika Febriawan/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Pontianak terlebih dalam momen bulan Ramadan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kota Pontianak dan kelompok Cipayung berkomitmen untuk terus menjalin sinergisitas dengan Kepolisian, khususnya Polresta Pontianak Kota.

Sinergisitas seluruh BEM Kota Pontianak dan kelompok Cipayung ini memang sudah terjalin sejak lama, terlebih saat BEM melakukan aktifitas dan kegiatan menyuarakan aspirasi masyarakat dalam bentuk demo.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Pontianak Kota, Kombes Polisi Leo Joko Triwibowo yang turut hadir dalam momen buka puasa bersama kelompok Cipayung dan BEM se-Kota Pontianak menyebut, agar kerjasama yang telah lama terjalin ini dapat tetap diteruskan dan terjalin dengan baik.

Baca Juga: Perusahaan AFC Pontianak Gandeng 100 Santri dan Yatim Piatu Ponpes Mu’tasimbillah di Bukber Penuh Berkah

“Kita berkumpul ditempat ini dalam menyambung silaturahmi, Baru kali ini saya bersama dengan Ditektorat Intel bisa menjalin silaturahmi dengan rekan-rekan ini dalam berkah Ramadan seperti ini. Suatu kebanggaan dari kami bisa bersama-sama seperti ini. Saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama kita selama ini dan mari kita jalin dengan baik dan juga kita komunikasikan dengan baik,” ujarnya kepada awak media pada Jumat, 30 April 2021.

Tak hanya itu, kata dia, mahasiswa juga berperan aktif dalam penyambung lidah baik kepada pemerintah dan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan maupun larangan mudik di hari raya Idul Fitri.

“Terima kasih saya sudah diizinkan untuk bergabung bersama teman-teman semuanya dan kerjasama yang kita lakukan selama ini untuk bisa saling bersinergi. Apa yang bisa disampaikan kita bisa saling bekerja sama, sehingga di Pontianak ini bisa berjalan kondusif dan keamanannya bisa terjamin. Kami adalah penyambung lidah pemerintah baik dalam larangan mudik tetap ada, namun kesempatan bersilaturahmi tetap kita buka lebar dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” tambahnya.

Baca Juga: Peringati May Day 1 Mei 2021, DPP BPM Kalbar Imbau Masyarakat agar Tak Lakukan Aksi yang Ciptakan Kerumunan

Sementara itu, M. Al Iqbal, salah seorang mahasiwa dari KAMMI Kalbar menyambut baik momentum Ramadan kali ini, khususnya terus bersinergi dengan kepolisian dalam menjaga Kamtibmas di masyarakat, terlebih di dalam situasi pandemi covid 19 saat ini.

“Bahwa hari ini bangsa kita, kemudian daerah kita telah mengalami satu masa yang tidak baik atau menyulitkan karena pandemi covid-19 ini, oleh karena itu kita di bulan Ramadan ini memaknainya untuk berdoa bersama. Ini momentum yang sangat berharga karena kita biasa bertemu karena kegiatan demo dan jarang juga kita bertemu seperti ini, mungkin karena kita kepanasan dalam menyampaikan aksi-aksinya, akhirnya cepat emosi dan saya ingat betul aksi terakhirnya di bulan 11 tahun lalu. Isu Omnibus Law kemudian menjadi hal yang mungkin dengan kondisi yang sangat tidak memungkinkan, karena diakhiri dengan kejadian adanya bentrokan yang tentunya kita juga mahasiswa tidak menginginkan hal seperti itu,” ujarnya.

Baca Juga: Mencuri Ikan di Laut Natuna Utara, Kapal Nelayan Asing Asal Vietnam Ditangkap KKP

Sementara untuk hari buruh dan hari pendidikan nasional, ia berharap, agar ada perubahan dengan terus membangun program bersama kepolsian.

“Kebetulan besok itu hari buruh dan hardiknas, saya pribadi menyatakan bahwa Ramadan ini kita berjuang dengan itu, termasuk nasib buruh karena ketika buruh itu tidak disejahterakan kita mesti melawan begitu juga dengan pendidikan. Harapan kita besok dan lusa momentum buruh dan hardiknas itu harus sejahtera dan apabila ke depannya itu jauh dari harapan, maka kita sebagai mahasiswa dapat memberikan kritikan dan saran kepada pemerintah,” tambahnya.

Para mahasiswa juga meminta kepada pimpinan Polri agar terus menerapkan metode tanpa ada keterbatasan antara Polri dan Masyarakat sehingga konflik di masyarakat dapat terselesaikan dengan mengedepankan musyawarah tanpa harus berurusan dengan hukum.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x